Jika Tuhan punya akun di dunia maya, tentu aku akan selalu mention Dia, juga memberikan surel/email untuk berkata setiap hari, “Tuhan, tidak ada yang kupersembahkan untukMu hari ini kecuali seluruh dosaku.”
Setiap kebaikan akan selalu kembali kepada Tuhan, dan dosa adalah hak setiap manusia. Bagaimana kita mampu memberikan apa yang TIDAK kita miliki?
Aku melihat, terkadang manusia sombong. Mereka merasa setiap kebaikan yang mereka lakukan mampu membayar apa yang telah Tuhan berikan. Sekali-kali tidak. Setiap kebaikan yang kita lakukan tidak akan pernah mampu membayarnya, bahkan untuk setiap napas normal yang kita lakukan setiap hari. Bahkan tidak mampu membayar untuk setiap pergantian kulit setiap harinya.
Apa yang manusia miliki sebenarnya adalah dosa. Maka itu pula yang mampu aku persembahkan kepada Tuhan.
Memiliki dosa, bukan berarti engkau alpa melakukan kebajikan. Mengakui dosa berarti adalah engkau merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan. Jangan sombong!
Mengakui dosa juga berarti engkau akan selalu melakukan kebaikan untuk memberikan yang terbaik apa yang Tuhan perintahkan. Engkau akan lebih berhati-hati dalam melangkah. Karena, semakin engkau mengakui dosa, semakin merasa bertumpuknya dia, maka engkau akan semakin membutuhkan Tuhan di sana.
Kejahatan yang engkau lihat di sana, semuanya terjadi karena hilangnya rasa pengakuan atas dosa. Manusia tidak lagi merasa jijik dengan dosa. Manusia tidak lagi merasa harus mengakuinya.
Lihatkah engkau, betapa jarang di pengadilan orang yang telah ditemukan bukti mengakui apa yang mereka lakukan. Bahkan, tidak jarang mereka meminta keringanan atas setiap kesalahan yang pernah disengaja untuk dilakukan. Lihatlah!
Mulai sekarang, tutuplah matamu. Bayangkan semua dosa yang pernah terjadi dalam hari ini. Sujudlah kemudian angkat kedua tanganmu. Katakan dengan penuh pengharapan, “Tuhan, dosa yang aku perbuat hari ini, cuma ini yang mampu aku berikan. Semua kebaikan adalah milikMu.“