Menjadi Lebih Baik

melihat lebih baik
sumber: mobavatar.com

Menjadi baik, apalagi secara dadakan, ternyata tidak mudah. Jauh hari, aku sudah membayangkan laku baik apa yang akan aku lakukan bulan ini. Seperti: berderma, ngaji, shalat tepat waktu, dsb. Tapi, mimpi tinggal mimpi.

Apa yang kita pikirkan, sering kali susah untuk ditunaikan. Terutama jika TIDAK memiliki tekad dan ketekunan. Sama seperti temanku, pernah suatu ketika mengatakan akan berhenti merokok di akhir tahun. Tapi, buktinya sekarang sebatang rokok sedang terselip diantara kedua bibirnya dengan asap putih yang naik dari api yang membara.

Berpikir menjadi baik dan bertindak menjadi baik, mungkin adalah hal yang berbeda. Sering sekali aku mendengar, beberapa berikrar menjadi baik setelah trigger tertentu terjadi, semisal akan berubah jika sudah berumah tangga. Bullshit!

Pikiran kadang menjadi candu, apalagi jika batas antara kemampuan dan khayalan menjadi begitu tipis. Pernah juga aku mendengar seseorang berbuat jahat dan terus melakukan kejahatan, hanya bermodalkan: kasih sayang Tuhan mendahului hukumanNya.

Baca Selengkapnya

Marhaban ya Ramadhan

Mungkin karena usia. Ramadhan yang dulu aku hadapi dengan perayaan tampak tertatih sekarang berjalan. Entah kemana perasaan gembira yang dulu akan selalu hadir, seperti perasaan seseorang menunggu pernyataan cintanya diterima: detik-detik mendebarkan yang dinantikan. Namun sekarang pupus.

Mungkin ini karena jiwaku yang semakin kosong. Boleh jadi karena semakin bertumpuknya dosa di dalam dada. Tentang kaki yang berselimut lumpur, dan lengan yang berkubang kesalahan. Hati yang lalai dan pikiran yang jauh dari memikirkan Tuhan.

Aku merindukan aku yang dulu. Manusia yang melihat manusia dengan seadanya. Tidak mengutuk mereka yang berdosa lebih dari seharusnya. Memaafkan mereka yang terlupa. Tidak berburuk sangka ketika berderma. Tak membutuhkan manusia membalas kembali seluruh cinta.

Baca Selengkapnya

Mungkin Jodoh

Aku teramat sering merindukanmu
Menunggumu seringnya dalam diam
Berkaca di layar yang penuh dengan aksara
Melihatmu bercerita tentang segala hal
Walau sejujurnya, yang aku tunggu
:kau bercerita tentangku

Pikiranku terbang
Di awan yang tidak putih
Dan langit tidaklah serupa bumi
Di sini, setiap rintik hujan
Jatuh menetes, membentuk namamu

Dari seluruh perjumpaan
Ingin rasanya aku hidup dalam sel-mu
Menuliskan namaku dalam setiap dna-mu
Jadi, jika engkau beregenerasi, aku pun ikut
Saat kau membiak, aku pun ada
Namaku abadi dalam jejak keturunanmu

Entah mengapa,
Kata orang, mereka yang serupa adalah jodoh
Dan kau perhatikanlah
Senyum manisku berubah menjadi semanis kamu

— Bandung, 6 Juni 2015 —