Apa kamu tahu kalau aku ini tidak bisa berenang?
Aku ingin cerita pengalamanku hari ini belajar berenang. Sesuai janji bang Jalok a.k.a aneaneh minggu yang lalu, dia akan mengajari aku berenang. Awalnya aku ditawarkan ke tempat minggu lalu di Ujong Pucok, namun aku menolak karena di sana tidak bisa berenang. Jadi, akhirnya kami pun bersepakat ke Bayeun, di daerah Leupung sana.
Perjalanan ke Bayeun relatif mudah karena jalanan sudah diaspal semua, hanya ketika masuk ke dalam sedikit agak becek. Tidak seperti di Ujong Pucok yang sepi, di Bayeun sangat ramai. Muda-mudi terlihat di sana, dan di tempat itu juga sudah banyak yang berdagang penganan kecil.
Ketika sampai di sana, waktu telah Ashar. Jadi kami putuskan sebelum berenang untuk shalat dahulu. Karena sangat susah menemukan mushala di sana, maka aku, bang Umam memutuskan shalat langsung di mana kami bisa menggelar sajadah. Bang Jalok sendiri shalat di sebuah mushala kecil berukuran 1×2 m yang terbuat dari kayu.
Sesudah shalat, kami balik ke atas untuk mencari tempat taruh tas. Ternyata ketika kami membeli gorengan, Ibu tempat kami membeli menawarkan kedainya sebagai tempat penitipan tas. Awalnya aku sedikit sangsi dan ragu hendak menitipkan tas, karena di dalam tas itu aku letakkan BlackBerry-ku. Tetapi aku mencoba berbaik sangka saja.
Setelah menitipkan tas dan mengganti baju, kami pun terjun ke pemandian air.