Pindah Rumah

Ini adalah hari pertama aku tinggal di rumah Om ku. Aku pindah rumah. Rumah yang lama mau direnovasi.

Kamar yang aku tempati ini berada di lantai 2, ber-AC, double bed, dan luas. Sungguh berbeda sekali dengan kamar di rumahku dulu, panas, tidak ber-AC, dan sempit.

Koneksi Telkomsel juga dapat HSDPA walau tidak kupasangkan antena di laptopku. Mungkin aku akan mencoba beberapa koneksi lain untuk kebutuhan internetku.

Selamat tinggal Telkom Speedy, karena aku pindah otomatis aku tidak lagi bisa menggunakan Telkom Speedy yang ada di rumahku. Padahal ada beberapa film yang ingin sekali aku download. Hehehe…

Baca Selengkapnya

Kepemimpinan Itu Seperti Pohon

Kemarin aku ikut Muswil FLP Aceh. Dalam muswil itu adalah pertanggungjawaban 2 tahun sekali presidium FLP dan pemilihan ketua baru untuk masa jabatan 2 tahun. Kali ini, seperti yang kuramalkan, Riza Rahmi terpilih sebagai ketua.

Aku suka dengan gaya Riza memimpin. Paling tidak, dalam rapat-rapat kepanitian aku melihat cara dia mengemukakan pendapat. Aku melihat dia sebagai seorang yang idealis, dalam, dan visioner. Entah, mungkin itu hanya pendapatku saja.

Kemarin ada 7 calon besarnya kemudian diadakan voting untuk memilih 3 calon besar. Riza Rahmi, Roby Anugerah Syahputra, dan Nuril Annissa adalah 3 calon besar tersebut. Dan kemudian, dari hasil musyawarah forum maka kami sepakat untuk memilih Riza Rahmi sebagai ketua yang akan menahkodai kami.

Semua calon awalnya menolak. Bahkan Riza pun setelah dipilih agak sedikit menolak. Dia berharap kami tidak seperti orang yang menjilat ludah kami sendiri (aku baru tahu istillah ini), ketika kami mengagungkannya saat kami mengusung namun kami berbalik arah ketika dia telah menjadi seseorang yang memimpin kami.

Baca Selengkapnya

Semangat !!!

Tuhan akan menjawab doa pada waktunya.

Dari beberapa semester yang lampau aku berdoa kepada Tuhan agar membebaskanku dari beban kuliah dan segera meluluskan aku. Aku berdoa agar semester yang lalu itu aku lulus. Namun doaku belum juga terkabulkan. Aku masih menjadi seorang Baiquni yang pemalas, suka tidur, dan jarang membaca hal-hal yang berkaitan dengan akademikku.

Hingga semua orang menjadi cemas terhadapku. Semuanya. Namun aku tetaplah si Baiquni yang keras kepala.

Mungkin tahun ini adalah tahun di mana Tuhan akan menjawab semua doaku. Entah mengapa mulai tadi malam aku menjadi begitu semangat untuk membuka buku hijau yang berjudulkan KINEMATIC CHAINS AND COMPONENTS DESIGN. Walau pun semangat itu harus berjuang melawan napsu bermain Point Blank.

Baca Selengkapnya

Aku Ini Lemah

Masih ingat tentang ceritaku di posting sebelumnya? Soal Nasehat Seorang Teman.

Hari ini Ayah melihatku membaca komik Naruto dan One Piece. Lantas nyeletuk: “itu gambar robot ya?

Akhir-akhir ini memang Ayah sering begitu, menyindirku. Niatnya sih ingin membuat aku malu pada diriku sendiri dan berharap dengan malunya aku, maka aku akan lebih giat mengejar ketertinggalanku. Sebenarnya, semua di rumah pada cemas. Aku tidak pernah ke kampus lagi, aku di rumah pun tidak melakukan apa-apa. Yang kulakukan setiap hari hanya tidur, chatting, dan main game.

Sebenarnya aku ingin berubah. Namun begitu meletakkan tanganku di buku yang berjudul: Kinematic Chains and Machine Components Design, napsu membacaku langsung surut. Buku full Inggris yang tidak kumengerti. Padahal yang diajarkannya pun hanya dasar-dasar, tentang vektor lantas dibawa ke dalam kaedah matriks, kemudian sedikit trigonometri 3 dimensi lantas baru dimasukkan ke aplikasi kinematika.

Membaca buku dengan bahasa Indonesia saja membuatku pusing, terlebih dengan bahasa yang bukan bahasa Ibuku. Eh, bahasa ibuku berarti bahasa Aceh donk? Hehehe…

Baca Selengkapnya

Nasehat Seorang Teman

Entah kenapa tiba-tiba si Faisal temanku telepon. Waktu kuangkat ternyata dia mengabari bahwa senin ini dia sidang. Salah satu pembahasnya adalah dosen pembimbing makalahku, dosen yang selama ini aku kagumi sekaligus aku segani.

Ini mungkin sidang perbaikannya. Kemarin itu si Faisal sudah sidang, cuma ada seorang dosen yang mungkin entah mengapa mungkin kurang senang dengan dia. Dari 3 orang dosen, 2 orang memberikan nilai A dan cuma dosen tersebut yang memberikan nilai D. Jadilah si Faisal ini tidak lulus sidangnya.

Ben, kamu mengapa tidak pernah lagi ke kampus?” Tanyanya.

Aku malu,” jawabku.

Baca Selengkapnya