Proxy Script

Script Proxy ITB

Jadi ceritanya, lab saya itu mengganti router, dan alokasi IP juga berganti. Kalau dulu ketika terhubung dengan internet di lab langsung mendapatkan IP public sekarang kita cuma terhubung ke IP lokal. Otomatis, automatic proxy script yang dulu saya ceritakan tidak bisa digunakan lagi. Itu karena laptop saya tidak lagi mendapatkan IP public 167.205.xxx.xxx punyanya ITB.

Agak sebal juga sih, karena sekarang harus bolak-balik ganti proxy secara manual setiap ada di lab atau di kosan. Bisa saja tetap menggunakan proxy ITB dengan catatan kalau di kosan saya menggunakan VPN ITB. Tapi malas juga kalau menggunakan VPN ITB, karena torrent diblokir, kan jadinya puasa download. Hehehe… 🙂

Setelah sekian lama hidup dalam kegalauan ini, akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari zona acak-kadut ini. Karena susah mengontrol IP dari router seperti yang dulu-dulu, maka saya buat saja script pengganti proxy. Memang tetap mengandalkan klik, tetapi jauh lebih nyaman daripada harus mengganti proxy secara otomatis.

Baca Selengkapnya

Master Oogway

Rahasia Bahagia

The more you take, the less you have.

— Master Oogway

Berapa banyak yang kita ambil, tetapi tidak pernah mencukupi. Kita terus haus untuk segala hal. Tidak pernah puas dengan segalanya. Kepuasan itu seperti lautan, kadang kita tidak mengenal sampai di mana dasarnya. Semakin ke dalam, semakin menyesakkan, semakin menjauh dari cahaya. Semakin membuat kita buta.

Mereka yang memberi, adalah mereka yang berkecukupan. Mereka yang tidak terikat. Mereka yang lepas dari segala jerat. Sesuatu yang sesungguhnya semua orang mencari, tapi tidak menemukan. Sesuatu yang kita sebut sebagai rasa puas.

Dunia itu seperti jaring. Mengekang dan menjerat. Kita terus menggali, menegak sampai kembung tapi tidak pernah membuat kita untuk berhenti. Bahkan, jika telah ada di langit ke tujuh, kita mencari langit ke delapan. Dan anehnya, saat kita memiliki banyak hal, kita tidak rela melepaskan sedikit hal.

Baca Selengkapnya

hantu

Hantu Lab

Sampai sekarang, saya masih berkeyakinan, bahwa di lab itu ada hantunya. Fadhli — teman saya — tetap aja berusaha meyakinkan saya kalau itu cuma halusinasi atau suara dari lab sebelah. Tapi, kok rasanya masih janggal.

Jadi ceritanya begini. Beberapa minggu lalu, saya ikut menginap dengan Fadhli di lab. Saat itu dia fokus mengerjakan tesisnya dan saya mencoba mengerjakan konsep rancangan untuk alat HITS (Horizontal Impact Testing System). Tiba-tiba lampu mati, sedangkan hujan di luar deras banget. Berbekal senter dari handphone, kita menuju ke student corner untuk makan dulu. Siap makan, kita kembali lagi ke lab.

Di lab, Fadhli mengambil wudhu dan shalat. Biasanya, kita shalat di ruangan S3, ada tempat shalat kecil di sana. Dan saat shalat itu, tiba-tiba Pak Kasda menelepon-ku. Saya katakan bahwa Fadhli sedang shalat, karena saya juga berada di ruangan S3. Ada suara seperti orang sedang shalat di balik lemari tempat yang biasa digunakan untuk shalat.

Yang mengerikan, saat saya selesai menutup telepon. Saya mengintip ke tempat shalat, untuk memberitahukan bahwa Pak Kasda tadi telepon. Eh, ternyata, tempat shalat itu kosong. Dan ketika saya beranjak ke pintu mau keluar (karena bulu kudu sudah merinding), tiba-tiba Fadhli muncul dari ruangan shalat yang lain yang ada di samping ruang kelas. Saat itu, bulu kuduk saya semakin merinding.

Baca Selengkapnya