Diantara Detik Waktu

Semalam, dari jam 00:00 WIB hingga jam 06:00 WIB aku membuka lembaran kertas. Aku menunggu diantara detik waktu yang hanya ada satu setiap tahun itu, sesiapa yang masih mengingatku. Aku menulis nama-nama mereka yang mengingatku, dalam lembaran kertas putih itu. Ku tulis dengan tinta biru.

Aku menunggu detik-detik waktu, menunggu handphoneku berdering, menunggu nama-nama itu muncul. Nama-nama yang menganggap aku tetap ada dihati mereka. Nama-nama yang memberi selamat ulang tahun padaku dan mendoakan semoga segala kebaikan tetap ada padaku.

Berikut adalah nama-nama mereka:
Baca Selengkapnya

Negeri Seribu Janji

Aku hidup dalam negeri seribu janji. Janji-janji kosong tentang kesetaraan, hidup enak, sekolah gratis, dan janji-janji muluk tentang bagaimana mengatur negeri ini menjadi lebih baik.

Janji hanyalah tinggal janji. Dulu pernah ada orang-orang bodoh membubuhkan cap jempol darah mereka untuk seorang penguasa yang bahkan tidak mengerti bagaimana cara membangun bangsa ini. Hanya karena bapaknya seorang yang begitu hebat tidak lantas anaknya juga menjadi sama?

Manusia-manusia telah sangat menjadi gila dalam negeri seribu janji.

Baca Selengkapnya

Tak Pernah Jeda

Bidadari, mengapa tak pernah jeda diriku memikirkanmu?

Ku melihat di langit sana, namamu dalam catatan takdirku
berharap kelak Tuhan tak mengubah nama itu
terlalu dalam pena takdir menulis namamu
dalam catatan takdirku

Semoga Tuhan tidak sedang bercanda
ketika menuliskan namamu dalam namaku
kita laksana satu jiwa dalam dua jasad yang berbeda
bersatu kelak kita dalam alam mayapada

Bidadari,
tak pernah jeda diriku memikirkanmu
sehasta, sedepa, selangkah, selari, secahaya
kau ada dalam ulu hati
menjadi rusukku

Bidadari,
namamu begitu menggangguku
melukis ia tak pernah berhenti
bahkan darahku telah tertulis namamu

Baca Selengkapnya

Langitku Abu-abu

Mata lelah, mengabur sajalah
Tak perlu dibuka, tutuplah
Tidurlah engkau dan butalah
menulilah tak perlu mendengar
teriak-teriak cuma igauan
mimpi akan segera usai kawan

Langitku abu-abu
tak gelap dia juga tak biru
cuma seperti sketsa buram
ditutupi asap tebal dari hutan yang terbakar
segaris tipis
ketika purnama tak lagi singgah
dan awan putih menjadi tak berwarna

Teriaklah para anakku
jendela waktu terus terbuka
semua memasukinya
dari koruptor hingga esek-esekutor
dari banci tampil hingga orang bugil
darimu aku dan mereka
sejarah tercipta

Gadailah rasa kenyangmu
tak perlu takut dengan ketakutan
tak perlu cemas dengan kecemasan
tak perlu lapar dengan kelaparan
kita adalah pembela-pembela
berdiri di sini untuk terus berteriak
bahwa salah tetap tak pernah menjadi suatu kebenaran

Namun ideo menyumpah menjadi serapah
menuhan kita akan dia
bentrok kita saling sikut untuk siapa yang terbenar
tak pernah menjadi welas
kemarahan dari taring-taring ganas
dan anak-anak hanya akan terluka
dan darah menjadi keringat yang akan terus mengucur
ideo hanya pemikiran sayang
dan Tuhan ada sebelum semuanya terlahir

Cukuplah engkau hidup satu hari
tak perlu ego dengan seribu tahun
satu hari yang jernih lebih berarti dari seribu yang kelabu
di sini pasir anak manusia yang terlentang
diapit jiwa tercerabut paksa
salahkah mereka?
cukup cuma engkau yang mengerti
aku tak lagi mampu merangkai kata

gaudum manga syiala kabambum
durito eman noiwqsja toaakahsgsa
akgausg emhea lalauh
ysncpay xtaagals aksalooo
wjajangalsa lfsamgafasda bogkoo

berbicara dengan kata tak akan bermakna
jika hati tak terbuka
kembali menjadi lingkaran
bahwa dalam setiap kejahatan terdapat setitik putih
dan dalam tiap putih ada hitam

ledaklah semua
serpihan dari abu hasil bakaran
akhirnya
Langitku abu-abu

Baca Selengkapnya

Belajar Dari Beruang

Barusan aku curhat sama Bang Pmen, tentang tradingku. Bang Pmen orang yang terlalu baik, malah memberiku modal $50, namun sayang harus kuhabiskan di meja trading. Mungkin memang aku yang tidak berbakat membaca bagaimana pasar berjalan dengan semestinya.

Kemarin aku sempat begitu senang, bagaimana tidak aku berhasil membukukan lebih dari 500 pips. Dari modal $4 aku berhasil menguangkan sekitar $20. Namun itu masih dalam bentuk khayal, karena belum ku close.

Aku mengira GJ (GBP/JPY) akan terus merosot. Namun keadaan berbalik. Sekarang duitku tinggal $6 lagi, begitu menyedihkan.

Ketika aku curhat tentang hal itu kepada Bang Pmen, dia memberikan aku satu url websitenya yang dulu, http://renungan-kita.blogspot.com

Belajar Dari Seekor Beruang

Baca Selengkapnya