Black Hole

Aku baru selesai menonton anime One Piece episode 485. Di sana diceritakan salah satu toko antagonis yang bernama Marshal D. Teach yang memakan buah dark-dark fruit sehingga memiliki kekuatan berupa lubang hitam (black hole). Kekuatannya mampu menyerap semua kemampuan yang ada dan kemampuan buah lain tidak bermanfaat dihadapan kekuatannya. Walau buah tersebut bertipe logia, namun tidak serta merta Teach invisible terhadap serangan fisik seperti layaknya Ace dengan kekuatan apinya yang tidak mempan dengan serangan fisik.

Aku pun kemudian menatap diriku sendiri bahwa diriku memiliki sesuatu yang bisa disebut blackhole, sesuatu keadaan di mana aku menyerap keburukan-keburukan orang lain yang ada di sekitarku. Dan tidak cuma itu, aku pun memiliki sisi gelap yang kebanyakan orang tidak tahu. Sisi gelap yang cuma beberapa orang saja yang tahu.

Kadang aku merasa sangat bersalah dengan sisi gelap yang aku miliki, dan orang-orang yang menganggapku sebagai orang baik karena mereka tidak melihat sisi gelap yang ada pada diriku. Andai mereka tahu, pasti mereka akan sering memperguncingkan aku dengan segala kegelapan yang aku miliki.

Baca Selengkapnya

PR Dari Dia

Dia bertanya, “beni, kamu akan ngerjain peer dari ku ga?

Karena sedang malas, juga karena sedang diinvasi oleh virus Herpes Simplex yang awalnya aku kira Herpes Zooster Ophytalmica sehingga membuat mataku gatal dan perih, aku pun malas menuliskan tentang peer itu. Maka aku jawab, “tidak sepertinya.

PR itu adalah berupa perspektif diri kita yang kita citrakan sendiri. Dalam artian, bagaimana kita menilai diri kita sendiri.

Accepting this award, I am asked to do the following:

  1. Thank and link to the person who awarded me this award.
  2. Share 8 things about myself.
  3. Pay it forward to 8 bloggers that I have recently discovered.
  4. Contact those bloggers and tell them about their awards.

Baca Selengkapnya

Janji Seribu Hari

Kepada seorang bidadari, aku telah memberikan janji seribu hari. Kelak, dalam waktu itu aku akan belajar menegakkan punggungku untuk berdiri. Tidak cuma menjadi seseorang yang telah mampu mencukupi kebutuhan nalurimu, tidak cuma untuk kebutuhan sandang, pangan, dan papanmu. Namun, aku berjanji untuk tegak berdiri, juga berarti menjadi seseorang yang menuntun batinmu. Menjadi satu, kita, sama-sama berjalan di jalan yang penuh bara.

Hari-hari menuju seribu adalah hari-hari yang penuh dengan rindu. Kerinduan-kerinduan, saling terpilin, seperti tali-temali serabut yang memilin menjadi kokoh dan kencang yang bahkan mampu menahan kapal-kapal tongkang. Kerinduan juga seperti serabut tipis, yang mampu dipilin menjadi sesuatu tekad yang akan mampu mengikat apapun, ataupun engkau burai dia, cuma menjadi serabut tipis, yang akan lapuk dan cepat putus. Memilin kerinduan adalah keputusan.

Baca Selengkapnya

Layla Majnun

Seorang lelaki sedang jatuh gila. Kali ini dia bukan lagi jatuh cinta. Namun cinta di atas cinta. Dia telah menjadi gila. Sangat gila. Teramat gila.

“Majnun, kamu!” hardik wanita yang sedang dicintainya itu.

“Sudah lama aku Majnun,” pasrah lelaki. “Kamu aja yang tidak tahu.”

Sudah berabad lamanya lelaki menjadi gila. Gila karena jatuh cinta. Dan cinta itu yang membabat habis edisi waras dari kehidupannya. Dalam hatinya, cuma ada goresan satu nama, yang lain telah pudar terhapus. Cuma nama wanita itu. Nama perempuan itu. Bidadari ketiga.

Baca Selengkapnya

Cinta Tanpa Kata

Seseorang membaca blogku dan mulai berbicara. “Cintamu tidak sedalam cinta yang aku punya.”

Saat itu aku tidak membalas apapun yang hendak dikatakannya. Aku cuma diam, takzim, mendengarkan runut cerita berikutnya.

Engkau mencintai dengan kata-kata, dengan berbicara, dengan berbahasa. Engkau bercerita di mulut keduamu ini, tentang segala hal yang engkau rasa. Pitin-pitin hati yang memilin. Sebuah rasa yang sulit engkau tanggung, membeban di dalam hati lantas engkau tumpahkan di sini. Dan aku sungguh berbeda darimu. Cintaku lebih tulus daripada cintamu. Cinta tanpa kata.

Baca Selengkapnya