Aplikasi Finansialku

Pengalaman Belajar Investasi Reksadana

Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Sabtu (3 November 2018) aku mengikuti seminar terbatas tentang Reksadana Untuk Pemula yang diadakan oleh start up fintech baru bernama finansialku.com. Dari sana aku baru mengerti apa itu reksadana, risk dan return, serta mengapa menjadi pilihan investasi untuk masa depan. Sebelumnya, aku pernah mendengar sekilas tentang reksadana karena Ayahku menggunakan salah satu instrumen tersebut untuk berinvestasi, tetapi pengetahuan itu cuma sebatas tahu bahwa reksadana hanyalah semacam kumpulan gorengan saham yang disatukan untuk meminimalisir risiko jika ternyata salah satu saham anjlok.

Dari seminar tersebut, ada beberapa hal dasar yang aku catat, yaitu:

Keuntungan Reksadana

  1. mudah
  2. modal minimum
  3. waktu yang fleksibel
  4. banyak pilihan
  5. pencairan cepat (2 hari)
  6. bukan merupakan obyek pajak
  7. harga yang transparan
  8. hasil investasi cenderung di atas inflasi mata uang

Kerugian

  1. keuntungan tidak dijamin (masih memiliki potensi rugi)
  2. risiko likuiditas
  3. risiko inflasi
  4. risiko efek
  5. risiko ketidakpatuhan
  6. risiko manajer investasi

Jenis-jenis Reksadana

  1. Reksadana Pasar Uang
  2. Reksadana Pendapatan Tetap
  3. Reksadana Campuran
  4. Reksadana Saham

Dari seminar juga dijelaskan bagaimana menghitung harga sebuah reksadana (NAV) serta cara memilih reksadana yang tepat. Namun, cara memilih reksadana yang tepat itu aku agak lupa, mungkin nanti jika aku telah menerima slide presentasi akan coba aku bagikan di blogku ini.

Sekarang, aku sedang mencari-cari instrumen terbaik untuk investasi, daripada cuma ditabung namun tergerus risiko inflasi setiap tahun mungkin lebih baik dialokasikan untuk investasi yang lain. Beberapa waktu yang lalu sempat terpikirkan untuk investasi emas, karena beberapa waktu yang lalu ketika mengikuti salah satu seminar kepenulisan kreatif, masing-masing peserta diberikan tabungan emas pegadaian. Logis juga jika berinvestasi di emas, memang terkesan bergerak lambat namun dipastikan akan terus naik dan penjamin mata uang adalah emas.

Sekarang untuk berinvestasi tidak serepot dulu. Cukup modal 100rb orang-orang sudah bisa menabung dan berinvestasi mulai dari emas (tabungan emas pegadaian),  reksadana, bahkan saham. Tetapi juga patut dipertimbangkan resikonya jika ingin berinvestasi selain deposito karena tidak dijamin oleh OJK bahwa investasi kita aman (mendapatkan keuntungan).

Kembali ke bahasan reksadana, saat seminar itu kita diperkenalkan dengan aplikasi reksadana dari finansialku yang ternyata seperti semacam proxy dari Bareksa, sama seperti yang ditawarkan oleh BukaLapak dan Tokopedia. Bagusnya aplikasi dari finansialku ini adalah mereka menyediakan semacam tools untuk menghitung goals dari investasi kita. Semisal ada goals untuk kebutuhan darurat, goals untuk memberi barang tertentu, dan lainnya. Dari goals itu ditentukan berapa dana yang dibutuhkan dan berapa bulan ingin dicapai, dari sana finansialku akan menghitung target investasi per bulan yang harus dilakukan setelah menghitung laju inflasi serta keuntungan investasi.

Jika tertarik dan berminat untuk mulai berinvestasi reksana, bisa akses aplikasinya di LINK BERIKUT INI.