Cinta Jangan Sampai Buta

Lagi-lagi aku menemukan, mereka yang sedang jatuh cinta, kemudian menjadi buta.

Lagi-lagi aku mewanti, “kamu boleh jatuh cinta, namun jangan sampai buta.

Cinta Buta
sumber: http://omidgreeny.wordpress.com/

Perempuan itu mengangguk. “Iya,” dalam suaranya. Tetapi aku tidak mampu membaca isi hatinya. Tidak pernah sedalam ini aku menemukan hati seorang wanita. Mungkin, karena kami sama-sama Aries. Mereka yang menyimpan semua luka. Sendiri.

Hati-hati dia bertanya, pendapatku, tentang nama seorang pria. Pria yang belum pernah aku temukan wajahnya dalam waktuku, tetapi mulai sering aku dengar namanya lalui telingaku. Jarang aku mendengarkan kabar baik dari lelaki itu, lebih banyak tentang hal yang buruk. Seorang pria, hedon, pecinta motor, suka mabuk, doyan seks, dan seorang yang terlahir dari agamaku namun dia membencinya.

Jujur. Seburuk-buruk aku. Tidak pernah sekalipun aku membenci Tuhanku ini. Walau sering terkadang, aku harus menangis pilu di hadapanNya. Memohon kepadaNya agar membuka hati mereka-mereka agar aku bebas dari napas nelangsa. Ya, cuma di hadapanNya aku bisa bebas puas menangis. Lantas aku melanjutkan tidur, begitu lelap, seperti sedang memelukNya.

Sejujurnya, aku tidak suka pria itu kembali hadir dalam benak kawan perempuanku ini. Dari kedua matanya, aku bisa melihat bahwa dia masih menyimpan cinta. Yang entah bagaimana, tetap hadir walau badan telah terkotori, asa telah dikhianati, dan kemudian sang pria dengan bebas melenggang pergi.

Aku percaya semua manusia itu baik,” dia mulai membuka teori. “Aku yakin dia akan berubah.

Ah teman. Telah seribu kali aku mendengarkan teori kosong itu dari berbagai mulut perempuan yang lain. Dan apa yang terjadi kemudian. Waktu memberikan mereka pelajaran bahwa mengubah seorang manusia tidak seperti memahat patung. Karena, seorang manusia cuma akan berubah oleh dirinya sendiri, bukan orang lain. Dan sampai kapan engkau, wahai perempuan, akan menunggu dalam kebutaan dan kegelapan. Mengapa kalian lebih suka menerima segala gelap daripada mencari cahaya yang pasti lagi terang?

Berbicara tentang kehidupan tidaklah semudah membuat permodelan fisika lantas mencari persamaan matematisnya. Kehidupan adalah jalinan yang kompleks. Reaksi berjuta kimia yang tidak setiap orang menjadi paham, apa yang sedang orang lain pikirkan. Mereka yang tersenyum kepadamu, belum tentu hati mereka juga sedang tersenyum. Mereka yang tertawa bersama, dalam suka, boleh jadi adalah mereka yang awal meninggalkanmu, dalam derita. Hati manusia, tidaklah seperti yang engkau bayangkan.

Lagi, kepada perempuan itu, aku mewanti, “engkau boleh jatuh cinta, namun jangan sampai buta.

Kepada perempuan itu aku coba berikan kabar, tentang kehidupan sesungguhnya yang akan ditanggungnya. Karena sesungguhnya, hidup ini tidaklah milik kita seorang. Ada kehidupan orang lain yang ikut terikat. Kepadanya aku ceritakan tentang anak-anaknya kelak, anak yang akan dia lahirkan dari rahimnya. Anak yang akan juga memiliki seorang bapak.

Adalah sebuah kepatutan, seorang ibu, mencari ayah yang terbaik bagi anak-anak mereka. Mencari imam yang akan membimbing mereka, yang akan memberikan jalan, menerangi, juga mengajarkan. Bahwa hidup bukanlah cuma di dunia saja, tetapi ada kehidupan yang lebih kekal di akhirat kelak.

Anak yang bagaimana yang akan engkau besarkan dengan ayah yang belum sempurna? Bahkan dari seorang ayah yang baik, belum tentu menghasilkan seorang anak yang juga baik.

Tetapi manusia selalu diminta berusaha. Mencoba menjadikan diri mereka sebaik-baik makhluk. Bukankan Tuhan pun berkata, “dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (Q.S. An-Nur : 26)”

Temanku, engkau boleh selalu berpikir positif tentang seseorang. Bahwa ada kemungkinan seorang akan berubah. Tetapi jangan lupakan bahwa dunia tidak seperti film yang sering engkau tonton, kehidupan adalah sebuah rangkaian realistis yang menuntut tanggung jawab serta memiliki sebab-akibat. Engkau boleh terus berdoa untuk mereka yang engkau cintai. Tetapi jangan sampai cinta itu membutakanmu. Karena, saat engkau dibutakan oleh cinta, yang menuntunmu adalah iblis.

Karena kehidupan adalah jalinan dari berbagai tindakan. Maka, tidaklah boleh kita menjadi egois. Seperti batu yang dijatuhkan ke air. Sebuah titik akan memberikan interfensi bagi yang lain. Pilihanmu adalah resiko, terhadap apa yang akan engkau berikan untuk hidupmu, keluargamu, dan juga kelak anak-anakmu.

Bersabarlah. Semoga Tuhan memberikan cinta yang terbaik. Boleh jadi di dunia, cinta terbaik itu ditahan. Insya Allah, dengan kesabaran, ada cinta yang lebih baik di akhirat nanti.

Dan selalu ingatlah teman, ENGKAU BOLEH JATUH CINTA, NAMUN JANGAN SAMPAI MENJADI BUTA.