Mungkin Jodoh

Aku teramat sering merindukanmu
Menunggumu seringnya dalam diam
Berkaca di layar yang penuh dengan aksara
Melihatmu bercerita tentang segala hal
Walau sejujurnya, yang aku tunggu
:kau bercerita tentangku

Pikiranku terbang
Di awan yang tidak putih
Dan langit tidaklah serupa bumi
Di sini, setiap rintik hujan
Jatuh menetes, membentuk namamu

Dari seluruh perjumpaan
Ingin rasanya aku hidup dalam sel-mu
Menuliskan namaku dalam setiap dna-mu
Jadi, jika engkau beregenerasi, aku pun ikut
Saat kau membiak, aku pun ada
Namaku abadi dalam jejak keturunanmu

Entah mengapa,
Kata orang, mereka yang serupa adalah jodoh
Dan kau perhatikanlah
Senyum manisku berubah menjadi semanis kamu

— Bandung, 6 Juni 2015 —

Selamat Tinggal Hitam

Apa kabar hitam?
lama telah kita tidak bertemu
namun, selama ini tidak pula aku kunjung rindu
bahagia terkadang
lega, telah meninggalkanmu
jauh, sangat jauh ke belakang

Janganlah duka merundungmu
Masih banyak hati yang lain
yang bisa kau masuki dan rasuki
tapi jangan aku, hilang nanti semua bahagia

Siang kemarin aku menangis
kau tak ada, tapi aku juga tak rindu
berharap kita pisah selamanya
tak ada lagi hitam, tak ada lagi kelam
aku teramat berharap: cahaya ini tak akan lekang

Selamat tinggal hitam
semoga perpisahan kita abadi
tak ada singgungan
menjadi asimtot
hendak bertemu namun tak pernah bergandengan

Pesan Dari Tuhan

Saya percaya Tuhan membimbing kita, terkadang melalui hal-hal yang tidak terduga.

sujud
sumber: penulis165.esq-news.com

Karena belum mampu tertidur, setelah melihat beberapa film dan menjelajahi dunia maya, saya iseng menjenguk salah satu blog teman saya yang merangkap sebagai pelanggan hosting yang saya kelola. Nama blognya Melsupdate.com, sekilas nama itu mirip dengan acara yang dibawakan oleh Melaney Ricardo di ANTV. Teman saya itu memang bernama Melissa, dan dipanggil dengan sebutan Mel. Judul tulisan yang saya baca adalah “Hikmah Dimana Saja.”

Tulisan sederhana, namun ada pesan diakhir tulisan yang membuat saya tertekun: “Bukankah jodoh dan rejeki sudah ditulis di lauhmahfudz? Mengapa kebanyakan kita pusing-pusing memikirkan hal-hal yang sudah pasti? Tidakkah diri ingin mempersiapkan menghadapi kematian yang bisa datang kapanpun? Mengapa tidak kita berlomba-lomba dalam kebaikan saja?”

Bukan sekali-dua-kali ini, telah beberapa kali saya menemukan pesan sejenis. Bahkan, kemarin saya mendapatkan telepon ketika seorang teman membatalkan janji pertemuan karena salah seorang temannya kecelakaan. Awalnya saya pun ingin menjenguk, nahas teman tersebut telah lebih awal dipanggil Tuhan.

Baca Selengkapnya

Bilanya Rindu Maka Tahanlah

Bilanya rindu, maka tahanlah
Belum digenapkan hari
Takdir kita belum lagi sampai

Engkau, aku pun sama
Merindu durjana
Memberontak batin ingin jumpa
Bersitatap dengan si putih di kepala
Bersama menentukan hari-hari bahagia

Bilanya rindu, maka tahanlah
Tak perlu gusar menghitung hari
Jangan tanya ucap kapan datang
Bila waktu telah sampai
Nanti, pasti tiada akan menghalangi

Hari belum lagi genap seribu
Janji belum lagi waktu untuk tunai
Maka bersabarlah
Semoga Tuhan lapangkan jalan kita

Mari kita bungkam
Diamkan segala peri-peri ini

Apa kau sama?
Bila rindunya, gelisah menjadi tanda
Makan melamun
Setiap sudut ada kau wajah
Setiap zikir ada kau nama

Bilanya rindu, maka tahanlah
Menunggu terbit waktu pagi
Takdir tunai ditepati
Maka olehmu, sekarang diam
Jangan sepatah kata terucap
Cinta, bukan untuk dibincangkan

Baca Selengkapnya

Negeri Untuk Cinta

Jika bumi telah digusur
kita bagaimana?
akankah kita saling membangun jemari
dari tiap kulit membangun sayap
ke surga kita akan terbang

Jikalah warna langit pudar
kita bagaimana?
menjadi buta, atau
kita akan membangun warna langit kita sendiri
biarkan Tuhan menyertai
dari tiap warna yang saling menyatu
ada cinta di sana

Kita bagaimana?
untuk negeri yang akan kita sebut cinta
apakah sudi kira juga ditanam benci
agar semua tahu: cinta butuh benci untuk dikenali
atau mungkin suatu yang lain, selain cinta

Bila bumi tandus seluas pandangan
saat aries memerah dari besi yang terkotori
kita bagaimana?
apakah hidup di atasnya, atau
membuat dunia kita sendiri
segalanya yang kita sebut: cinta

Bolehkah aku abai?
untuk semua definisi dan teori
untuk semua apa yang orang atau bangsa manusia kata
kita punya teori sendiri
kita memiliki definisi sendiri
tentang tanah yang akan kita bangun kelak
negeri untuk cinta