Beberapa hari yang lalu, aku mendapatkan notifikasi email di facebook. Kata ada kiriman surat di facebook untukku. Ternyata yang mengirim adalah Winda, teman sekelasku waktu smu dulu. Dia mengabarkan bahwa dia sedang mengikuti kontes flash fiction di Ubud Writers Festival dan meminta kami mem-vote-nya.
Penasaran, aku membaca ceritanya dan kesanku adalah bagus. Ceritanya bagus, lebih bagus daripada cerita-ceritaku.
Aku pun merasa tersindir, karena seperti yang orang-orang tahu, yang lebih sering menulis adalah aku. Maka aku pun ikutan juga, aku mencoba membuat sebuah fiksi mini di ajang Ubud Writers Festival tersebut, judulnya Anak Haram.
Judul link tulisanku itu ada di http://flashfiction.ubudwritersfestival.com/2010/09/anak-haram/ TOLONG DI VOTE YA !!!
Sinopsis ceritanya adalah tentang seorang anak haram, yang selalu menjadi bulan-bulanan ibunya. Cita-citanya adalah membunuh kedua orang tuanya. Pada umur 17 tahun, ibunya bercerita tentang siapa sesungguhnya sosok bapak kandungnya. Ternyata, bapak kandungnya adalah seorang buruh kapal bernama Susanto yang telah beristri dan memiliki seorang anak perempuan.
Dendam terhadap kedua orang tuanya masih disimpan. Kemudian, muncul suatu ide yang sangat gila dibenaknya. Dia memacari anak bapaknya sendiri yang tidak lain merupakan kakak tirinya hingga hamil. Lantas ketika hamil, dia mengajak ibunya untuk bertemu dengan bapak gadis tersebut yang tiada lain merupakan bapaknya sendiri.
Cerita diakhiri dengan ending gantung. Yaitu, ibunya bertemu dengan bapaknya, namun dalam rangka melamar Surti, anak bapaknya sendiri yang telah dia hamili.
Aku membaca ulang cerita di atas namun masih belum menemukan ketegangan yang luar biasa dan plot yang dibangun juga tidak dalam dan tajam.
Memang, proses menulis agak susah walau cuma 350 kata singkat yang dirangkai menjadi cerita.