Diantara Detik Waktu

Semalam, dari jam 00:00 WIB hingga jam 06:00 WIB aku membuka lembaran kertas. Aku menunggu diantara detik waktu yang hanya ada satu setiap tahun itu, sesiapa yang masih mengingatku. Aku menulis nama-nama mereka yang mengingatku, dalam lembaran kertas putih itu. Ku tulis dengan tinta biru.

Aku menunggu detik-detik waktu, menunggu handphoneku berdering, menunggu nama-nama itu muncul. Nama-nama yang menganggap aku tetap ada dihati mereka. Nama-nama yang memberi selamat ulang tahun padaku dan mendoakan semoga segala kebaikan tetap ada padaku.

Berikut adalah nama-nama mereka:

NAMA                           WAKTU
------------------------------------------
Liza Fathia                    00:00
Winda Restya                   00:02
Upa                            00:39
Lelaki                         00:42
Eka Suhartini (ka)             02:23
Aik                            03:55
Anda (kakakku)                 06:04
Nunung                         06:17
Ayik oi                        06:19
081269644489                   06:40
Reka (adik sepupuku)           10:49
Fajar                          21:52
Ali (ketua KPLI Aceh)          22:30

Namun aku kecewa, ada seseorang yang ku tunggu untuk mengucap itu padaku ternyata tak terucap. Namanya tak muncul dalam ringtone-ringtone handphoneku. Aku kecewa.

Memang banyak alasan yang mampu diberikannya, namun aku sungguh tak mengerti. Mungkin memang aku harus lebih mampu memahami, tak selamanya yang kita cintai juga akan mampu mencintai.

Pelajaran tahun ini: Baiquni, siap-siaplah untuk kecewa.