Direct Selling Kader PKS

Aku baru baca-baca tentang militansi PKS di Direct Selling. Mumpung belum kampanye, tak masukin aja deh cerita ini. Hehehe…

Direct Selling (DS) merupakan bahasa yang tidak asing bagi kader PKS. Bahasa modern untuk menyebutkan silaturahim sambil promosi. Di era Pilgub dan akhir tahap I pemenangan pemilu 2009 ini, hampir semua DPD menyelenggarakan DS. Tidak terkecuali DPD Kabupaten Boyolali.

Sore itu seorang akhwat melangkah dari rumah dengan niatan ingin menjadi bagian dari kemenangan dakwah ini.

Bismillah, mudah-mudahan barokah…,” ungkapnya lirih. Sesampai di rumah yang cukup besar dan mewah, sang akhwat kemudian melangkah menuju pintu, di samping pintu terdapat lambang partai terbesar di Jateng.

“Walah… aku masuk kandang banteng…,” ungkapnya.

“Ndak papa… siapa tahu aja…,” lanjutnya singkat. Setelah mengucap salam dan dipersilahkan masuk, akhwat ini melanjutkan aksinya memperkenalkan PKS. Alih-alih dapat respon positif si akhwat ini malah dicecar berbagai pertanyaan.

”Tahu nggak siapa saya…,” tanya si empunya rumah.

“Ndak tahu Pak…,” jawab ahkwat.

“Saya Anggota DPRD Jateng…!” lanjutnya.

“Oooooo…,” sahut akhwat sambil terbengong.

“Kamu lihat enggak gambar di depan? Lambang Partai saya?” lanjutnya dengan nada tinggi.

“Lihat Pak, emang kenapa?” jawab si Akhwat.

Dengan sedikit gemas bapak itu kemudian berkata, “Kalau semua Kader PKS begini bisa habis pemilih saya, orang kandangnya saja didatangi apalagi hanya simpatisan…,” ungkapnya geram.

“Iya pak… saya kan yakin membawa kebaikan, jadi kewajiban saya menawarkannya kepada siapa saja, termasuk Bapak…,” jawab akhwat.

“Siapa tahu, Bapak berminat, hari ini mungkin Bapak masih di partai lain, tapi besok PKS kan ndak dilarang njih tho Pak?” lanjut akhwat.

“Oalah dasar ndableg, nek lanang wis tak jotos, untung wedok…,” kata bapak itu geram.

Akhwat pun berpamitan.

Sumber: http://aarriiee.wordpress.com/2008/06/01/kader-pks-ndableg/