Baru Beli Buku

Sudah beberapa hari ini kakakku yang nomor 2 minta diantarin ke toko buku. Awalnya aku ogah, namun setelah diiming-iming bakal disubsidi Rp 100.000,- maka aku pun semangat. Hehehe…

Kemarin aku ke toko buku, tepatnya Rumah Buku di samping Cafee Niagara. Mungkin karena mati lampu jadi suasananya panas, mereka cuma mengandalkan genset untuk menghidupkan lampu namun AC na di matikan.

Udah itu, karena kami ke sana sekitar jam 6, kondisi toko juga mau tutup. Aku sedih, biasanya kami bisa meminta disampulkan buku secara gratis, namun karena pintu sudah mau tutup ketika aku membayar, yaudah semua buku kakakku dan bukuku tidak disampulkan. Padahal total belanja kami berdua cukup banyak lho, sekitar Rp 400.000,- lebih.

Berikut ini adalah buku-buku yang aku beli. Cekidot !!!

No. Nama                             Harga
==================================================
1.  Dinasti Abbasiyah                Rp.  39.000,-
2.  Buku Putih Cracker               Rp.  38.500,-
3.  Cari Uang Lewat Ebook            Rp.  22.800,-
4.  Mantra Uang dari WordPress       Rp.  35.000,-
5.  Kitab Sakti Virus File           Rp.  39.800,-
6.  Google Untuk Guru                Rp.  42.800,-
==================================================
TOTAL                                Rp. 217.900,-

Semalam aku ketemu dengan fifi, dia cerita kalo di Darussalam udah dibuka toko buku bekas, namanya Gudang Buku. Mungkin aku harus ke sana untuk melihat-lihat.

Beberapa hari ini aku tertarik dengan mitologi Mahabharata, itu karena aku baca kolomnya salah seorang dalang di tabloid Bisnis Indonesia. Dia menceritakan kejadian-kejadian di Indonesia dengan wacana perwayangan, salah satunya adalah kisah Mahabharata.

Oh iya, apa kamu tahu. Sebenarnya India itu adalah nama pemberian dari orang Inggris. Orang India sendiri menyebut diri mereka dengan nama Bharata.

Kisah Mahabharata itu unik, ditulis oleh seorang resi yang bernama Vyasa dan dia menjadi tokoh saksi mata langsung. Bahkan ibunya Setyawati yang menjadi Ibu tiri Bhisma adalah nenek moyang dari Bapak-bapak para Kurawa dan Pandawa.

Diantara para pandawa, aku paling suka dengan Yudistira. Dia adalah perlambangan dari dharma. Yudistira adalah titisan dari Dewa Yuma, seorang Dewa keadilan dan Kematian. Anak kedua Kunti ketika merapalkan mantra agar memiliki anak keturunan seorang dewa. Anak pertama Kunti sendiri adalah Karna, titisan dewa surya. Dia mati ditangan Arjuna.