Tombol Reset Kehidupan

Tombol Reset
sumber gambar: fullpotentialchiropractic.wordpress.com

Kadang saya berharap ada tombol RESET dalam kehidupan. Mengulang semuanya. Mengulang dari semula kala. Hingga tak tersimpan rekaman tentang saya yang sedang kacau, marah, atau kesal kepada seseorang.

Semakin lama hidup, pengalaman mengajarkan bahwa manusia tidak berlaku sesuai keinginan kita. Mereka cuma baik ketika di depan dan belajar menusuk dari belakang. Mereka cuma mengingat saat membutuhkan, dan langsung lupa saat dibutuhkan. Terkadang orang-orang berjalan di depan kita cuma karena keperluan mereka. Saat kita membutuhkan mereka, seperti angin, mereka hilang entah kemana. Bahkan, bau harum dari tetes liur mereka pun tak mampu kita baui. Mereka pergi. Tanpa jejak. Tanpa pesan.

Kita berharap orang-orang menjadi baik. Padahal kita sendiri belum tentu baik. Kita telah mencoba menjadi baik. Namun, laku setiap orang tidak sebaik apa yang kita citakan. Kita gagal akan pengharapan. Kita gagal dengan semua keinginan.

Sebagian manusia hidup dalam bentuk parasit. Mereka cuma hidup dari memanfaatkan sumber daya orang lain. Maka perhatikanlah olehmu teman. Di sekelilingmu. Mereka yang mengembangkan senyum saat mereka sangat membutuhkan peranmu, dan cepat menjadi masam ketika keinginan mereka diacuhkan. Mereka yang tiba-tiba hadir, entah dari mana, dengan basi-basi sebentar seadanya, lantas memintamu menolong mereka. Lantas sudah, mereka kembali hilang entah kemana.

Makanya teman, perlakukanlah manusia seperti kamu ingin diperlakukan. Jangan perlakukan mereka seperti kamu tidak ingin diperlakukan.

Jika kamu ingin manusia tersenyum kepadamu, maka cobalah memberikan mereka senyum. Jika engkau tidak ingin dikhianati, maka jangan coba-coba bermain api. Jika engkau membutuhkan ketulusan, sudah tuluskah engkau selama ini?

Sebab-akibat sebuah kehidupan kadang tidak dibalas langsung saat itu juga. Bisa jadi, sebab yang kau laksanakan sekarang, menjadi akibat bagi anak-cucumu kelak. Sebab baik yang engkau tunaikan sekarang, akan diganjar impas kelak di waktu mendatang.

Ada banyak kecelakaan dalam masa lalu yang kita jalani. Sebagian menjadi pelajaran, sebagian lain mungkin menjadi batu ganjalan. Orang-orang yang mungkin sedang mencederaimu sekarang, bisa jadi adalah guru kehidupan. Mengajarkan kepadamu bagaimana seseorang seharusnya berlaku. Mengajarkan kepadamu bagaimana watak manusia kebanyakan sesungguhnya. Menjadi guru berarti engkau wajib belajar. Jangan terus menjadi dungu. Terhempas jatuh dalam kubangan yang sama, berulang kali, berketerusan.

Kadang aku berharap ada tombol RESET dalam kehidupan. Mencoba menghapus mereka yang membuat seluruh tangisku datang. Mencoba membubarkan perasaan kalut yang dulu pernah hadir. Mencoba memupuskan semua alasan dari semua kegagalan.

Tetapi detik berikutnya aku berpikir. Jika tombol RESET itu betul ada, dan manusia mampu kembali mengulang. Apakah semua kenangan akan ikut lenyap bersama tombol yang tertekan. Apakah semua kenangan tentang cinta, atau rasa sakit dikhianati, dan semua kelicikan manusia akan ikut hilang? Dan aku harus kembali belajar dari awal, memetakan seluruh watak manusia bumi.

Jika YA, terus apa gunanya tombol RESET ada? Karena hal penting bagi manusia adalah kenangan. Dari kenangan, manusia berevolusi menjadi lebih baik. Dari sana mereka belajar, bahwa tidak etis untuk terus-menerus jatuh ke dalam lubang yang sama, setelah berulang kali gagal, setelah berulang kali disakiti.

Teman. Ayolah bergerak. Bahkan tikus tak akan jatuh dalam perangkap yang sama. Kau, aku, mereka ,kita, tentu lebih baik bukan? Dalam hidup ini cuma ada tombol PLAY, tak ada PAUSE, tak ada STOP. Segala rekaman yang terjadi, akan kita lihat ulang nanti, di depan Tuhan. Maka, semoga kita memberikan rekaman yang terbaik.