Bab Satu (I am Dummies)

Meleset. Tidak seperti yang aku pikirkan. Ternyata aku lebih dungu dari yang aku kira.

Aku tahu aku ini sebenarnya bodoh. Jelas, hasil tes IQ juga setelah aku lakukan secara online juga berada di bawah rata-rata. Nilai TOEFL-ku juga sangat buruk sekali, di bawah anak TK yang bisa berbicara bahasa Inggris. Pokoknya aku ini bisa dikatakan dummies sekalilah.

Bisa kuliah bahkan hingga semester 13 saja sudah membuat aku bangga. Kenapa? Karena aku bisa bertahan untuk tidak didepak secepat mungkin dari universitas ini. Bahkan bisa kuliah saja sudah membuat aku sangat bangga! Aku kira aku tidak akan pernah mengecap pendidikan tinggi ini jika mengingat betapa tumpulnya otak kiriku ini.

Tetapi ini tidak seperti yang aku duga. Aku lebih bodoh dari yang aku kira. Ini sudah kelewatan!

Anda benar sekali! Jangan percaya dengan tampang seseorang. Walau aku menggunakan kacamata, bukan berarti aku banyak membaca atau kutu buku. Seseorang yang menggunakan kacamata adalah ketika di mana tengkorak otaknya lebih cepat berkembang sehingga soket mata menjadi lebih besar. Karena soket mata membesar maka jarak dari lensa ke retina pun menjauh dan membuat titik bayang tidak tepat jatuh lagi.

Kemarin aku bertemu dengan dosenku. Dan ternyata di sana aku menemukan sedikit pencerahan tentang tujuan apa yang ingin aku angkat dari tugas akhirku ini. Masih topik yang sama; stewart platform, parallel robotik, dan inverse kinematic.

Aku jujur, mengatakan bahwa aku tidak tahu harus menulis apa di BAB 1. Konsep tentang apa yang sedang ingin aku buat masih terlalu kabur, dan referensi dari ebook, jurnal gratis, dan sebagainya masih terasa kurang. Aku masih belum paham tentang pencapaian yang aku inginkan.

Aku merasa sangat bodoh sekali. Tak pernah sebodoh ini dalam hidup karena aku hampir selalu menghindari face-to-face dengan sesuatu yang membuat rambut otakku semakin luntur. Aku selalu merasa nyaman dengan bodohnya aku, jadi tidak ada beban jika sesuatu tidak aku bisa. Bisa paling sedikit sudah membuatku senang, namun sama sekali tidak bisa rasanya membuat aku stress juga.

Selalu saja begini! Aku ketika melihat sesuatu maka merasa itu adalah mudah. Merasa aku mampu melakukannya. Seperti menonton film kartun, ketika melihat superman terbang akupun merasa mampu terbang, namun ternyata kegagalan dan kebuntuan yang kualami. Begitu pun ini, aku merasa mampu dan mudah untuk melakukannya, namun ketika proses mulai itu terjadi, aku seperti buntu.

Ah, ada apa dengan otakku ini?!

So stupid. So dummy. So idiots.

Apakah aku akan berubah? Tunggu kisah selanjutnya di blog kesayangan Anda ini!

JANGAN LEWATKAN !!!

bersambung…