Memeluk Ayah 2

Kadang aku merasa menjadi lelaki itu tidak menyenangkan. Seorang lelaki tidak dengan bebas memeluk lelaki lain. Tidak seperti wanita, mereka bebas dengan ragam ekspresifnya. Seorang perempuan, memeluk perempuan yang lain, orang tidak akan salah duga. Beda dengan lelaki, mungkin banyak yang akan mencibir, atau bertanya: mungkin lelaki yang sedang berpelukan itu bukanlah seorang lelaki dengan orientasi seksual yang berbeda.

Aku iri dengan wanita. Mereka hidup dalam dunia penuh cinta. Orang tidak akan risih, dengan semua air mata yang tumpah dari mata seorang wanita. Beda dengan lelaki, jika seorang lelaki menangis, banyak orang mengira dia banci.

Ada seorang lelaki yang selalu ingin aku peluk. Tetapi, semakin aku dewasa, aku semakin malu untuk memeluknya. Seperti ada rasa janggal, seorang lelaki memeluk lelaki lainnya. Kadang, aku cuma bisa membayangkan, saat-saat dulu, saat aku dipeluk dari balik punggungnya.

Baca Selengkapnya