Saat mataku membuka, aku tak mampu melihat apa-apa. Bahkan tak ada sedikit pun cahaya yang datang menari memberikanku warna. Cuma ada kegelapan di sini.
Aku terperangkap. Dalam sebuah lubang sempit yang tak menyisakan ruang pergerakan. Tanganku bebas namun seperti terikat. Ke mana pun arah mataku memandang, tak ada warna yang terikat dalam retina. Sebuah maha gelap di mana aku tak mampu berbuat dan bertindak. Aku seperti dalam lubang.
Entah berapa lama aku telah ada di dalam lubang, bersama seluruh manusia yang juga ikut terperangkap. Kami adalah mereka yang diramalkan, tentang manusia yang ikut, bahkan masuk ke dalam lubang biawak. Sepenggal demi sepenggal, tanpa tahu, tanpa mengerti, tanpa melawan. Aku memang tak melihat mereka karena betapa gelapnya di sini, namun mampu kudengar napas berat mereka yang terperangkap. Adalah aku, yang baru hanya berteriak, sedangkan yang lain sedang terlelap.