Paling Benci

Aku paling benci. Jika aku telah menyukai seseorang, dan seseorang itu juga menyukai aku namun di satu sisi dia tetap mengharapkan sosok awal yang pernah dia sukai kembali lagi.

Aku paling benci. Jika aku memberikan kepercayaan, namun hal itu sia-sia dipupuskan dengan mengingat seseorang yang membuat dia jauh merasa kembali ke dalam cinta.

Aku paling benci. Jika aku telah memberi waktu untuk membuat keputusan, namun setelah berjalan dia merasa keputusan yang dia buat adalah suatu kesalahan.

Aku benci ketika aku kembali dikhianati.

Aku mencoba membaca perasaan-perasaannya. Ternyata seseorang itu tidak juga berpindah tempat. Hanya sempat buram, namun tidak hilang. Aku mencoba berdamai dengan diriku sendiri, tentang kenangan-kenangan yang mungkin susah dihapus dalam ingatan seseorang tentang cinta. Aku mencoba memahami bahwa terkadang, ketika kita merasa seseorang itu begitu galau, kita membutuhkan sosok lain yang dapat membuatnya segala hal tenang. Sebuah sosok pelarian.

Aku meraba diriku sendiri. Apakah aku demikian? Nyatanya tidak. Aku hampir tidak pernah berpikir tentang seseorang yang lain. Tidak berharap orang-orang yang mungkin aku cintai atau mencintaiku dengan tulus dan mengorbankan dirinya untukku walau aku menolaknya, kembali padaku. Aku tidak pernah memikirkan itu, bahkan di tengah hiruk-pikuk yang begitu menggulung dan menggunung tentang kacaunya suatu keadaan.

Aku ingin setia. Walau ada banyak keadaan yang mampu membuat aku bisa berpaling, namun aku tidak pernah mengambil kesempataan itu.

Bahkan, di dalam hati aku tidak pernah mengkhianati. Karena perselingkuhan sejatinya dimulai dari dalam hati. Aku tidak pernah mengharapkan cinta yang lampau, atau mengharapkan orang-orang yang mencintaiku dulu kembali hadir. Aku tidak ingin seseorang tersakiti, syahdan walau dia tidak mampu membaca perasaan hatiku.

Tuhan Mahatahu. Apa yang engkau sembunyikan, apa yang engkau ceritakan. Sebagian diberitakan lewat desiran-desiran gundah entah bagaimana mampu menghantui mimpi. Dan di dalam mimpi, engkau meraba apa-apa yang disembunyikan oleh hati.

Aku cemburu? Ya. Sangat cemburu. Aku sakit hati? Ya. Sangat tersakiti.

Aku akan memutuskan diam. Sepanjang yang aku bisa.