Memilih Pasangan

Perempuan dipilih karena kesetiaan dan loyalitasnya.
Lelaki dipilih karena tanggung jawabnya.

Gandengan Tangan
Sumber gambar: http://brownsugartoast.com/

Lelaki tampan yang boleh jadi hadir di hadapanmu, datang dengan segala pesonanya, dan engkau jatuh hanyut terlena. Jangan coba engkau berikan cinta, jika dia datang cuma dengan segala pesona tanpa hadirnya tanggung jawab di punggungnya. Perempuan telah banyak menjadi bodoh, dicampakkan, oleh lelaki model begini, yang tidak memiliki tanggung jawab, juga mudah berpaling. Terkadang, mulut mereka semanis madu.

Perempuan cantik yang engkau pandangi itu, berhati-hatilah olehnya. Mungkin saja dia cuma mampu cantik — puji Tuhan yang menganugerahi — namun dalam dirinya tidak tersimpan sedikit pun kesetiaan dan juga loyalitas dalam mencintaimu. Maka wahai pria seluruh dunia, berhati-hatilah. Engkau yang kadang dengan mudah menyayat nadi, mencoba buktikan bahwa dalam tiap tetes darah ada nama mereka. Kebodohanmu tidak akan terjawabkan dengan puas. Tanpa kesetiaan dan loyalitas, para pria cuma menemukan rasa sakit hati yang mendalam. Setia adalah kata kunci, di mana seluruh pria di dunia menjadi aman olehnya.

Perempuan yang patut engkau pilih adalah: “Saat engkau dekat, engkau merasa senang. Saat engkau jauh, engkau menjadi tenang. Tidaklah hirau engkau, dia akan mencelakai hartamu, atau menistakanmu.

Baca Selengkapnya

Asing!

Mereka yang tidak memperdulikanmu maka tinggalkan. Mereka yang mengiringi jalanmu maka tinggikan. Menghabiskan hidup terhadap mereka yang menjadikanmu asing cuma menghabiskan waktu.

Kamu lebih berharga daripada apa yang mereka sangkakan.

asing
sumber: peperonity.com
Aku tidak sendiri. Ya, benar! Aku tidak sendiri menghadapi perasaan terasing ini. Ada banyak orang yang mendera perasaan yang sama seperti yang aku alami. Perasaan keterbuangan atau ketidakpedulian.

Dalam kehidupan sosial, tentu kita memiliki seorang, dua, atau tiga bahkan lebih, mereka yang kita sayangi. Kita memiliki orang yang kita perhatikan secara lebih dalam porsi dibandingkan dengan yang lain. Kita memberikan kasih sayang kita kepada mereka secara utuh. Dan secara sadar, kita mengharapkan perlakuan yang sama. Sayangnya, hal itu tidak kita dapatkan.

Manusia. Ah, manusia.

Terkadang dunia ini berjalan tidak seperti yang kita harapkan. Terkadang, manusia datang dalam hidup kita seperti datangnya kumbang pada tanaman. Habis madu lantas sudah. Kita pun nelangsa saat ditinggalkan. Simbiosis yang terjadi bukanlah mutualisme, namun parasitisme, atau paling tidak komensalisme.

Kita pun harusnya mengaca diri. Apakah kita juga ternyata melakukan hal yang sama. Mereka yang memberikan cintanya kepada kita secara lebih malah kita tinggalkan. Kita menjadi asing dengan kasih sayang. Padahal, saat kita mengharapkan ada pintu yang terbuka, kita menjadi terpaku yang tanpa kita sadari ada pintu yang lain sedang menunggu kehadiran kita.

Baca Selengkapnya

Paling Benci

Aku paling benci. Jika aku telah menyukai seseorang, dan seseorang itu juga menyukai aku namun di satu sisi dia tetap mengharapkan sosok awal yang pernah dia sukai kembali lagi.

Aku paling benci. Jika aku memberikan kepercayaan, namun hal itu sia-sia dipupuskan dengan mengingat seseorang yang membuat dia jauh merasa kembali ke dalam cinta.

Aku paling benci. Jika aku telah memberi waktu untuk membuat keputusan, namun setelah berjalan dia merasa keputusan yang dia buat adalah suatu kesalahan.

Aku benci ketika aku kembali dikhianati.

Baca Selengkapnya