Menjadi baik, apalagi secara dadakan, ternyata tidak mudah. Jauh hari, aku sudah membayangkan laku baik apa yang akan aku lakukan bulan ini. Seperti: berderma, ngaji, shalat tepat waktu, dsb. Tapi, mimpi tinggal mimpi.
Apa yang kita pikirkan, sering kali susah untuk ditunaikan. Terutama jika TIDAK memiliki tekad dan ketekunan. Sama seperti temanku, pernah suatu ketika mengatakan akan berhenti merokok di akhir tahun. Tapi, buktinya sekarang sebatang rokok sedang terselip diantara kedua bibirnya dengan asap putih yang naik dari api yang membara.
Berpikir menjadi baik dan bertindak menjadi baik, mungkin adalah hal yang berbeda. Sering sekali aku mendengar, beberapa berikrar menjadi baik setelah trigger tertentu terjadi, semisal akan berubah jika sudah berumah tangga. Bullshit!
Pikiran kadang menjadi candu, apalagi jika batas antara kemampuan dan khayalan menjadi begitu tipis. Pernah juga aku mendengar seseorang berbuat jahat dan terus melakukan kejahatan, hanya bermodalkan: kasih sayang Tuhan mendahului hukumanNya.
Sama seperti pikiranku juga, saat berpikir: aku pasti akan melakukan ini dan itu, namun kenyataannya nihil. Untuk melakukan suatu tindakan, yang tubuh butuhkan adalah sebuah program. Kadang aku merasa tubuh itu seperti komputer yang harus diprogram. Tubuh harus dibiasakan untuk melakukan tindakan tertentu, secara prosedural, agar menjadi terlatih dan terbiasa. Hidup ini bukan dunia matriks di mana, orang agar bisa bela diri cukup di-install program di kepalanya. Sama sekali tidak!
Karenanya, yang harus kita lakukan adalah berusaha, langkah demi langkah. Jika ingin berhenti merokok misalnya,maka mulailah dengan mengurangi 1 batang hingga tidak lagi perlu ada batang yang dikurangi. Untuk mencapai seluruh puncak gunung yang tinggi, selalu dimulai dari langkah pertama yang berkesinambungan.
Menjadi lebih baik tidak cukup dengan berpikir untuk lebih baik, namun harus dibarengi dengan tekad, usaha, dan berkelanjutan. Sampai pada suatu titik, apa yang di awal dianggap sebagai beban menjadi sebuah ritme yang mengalir indah seiring dengan kehidupan. Karena, hidup tidaklah instan.