Aku menutup mata namun dunia masih belum juga hendak beranjak pergi. Orang-orang bising dengan hati dan pikiran mereka. Tentang sumpah dan serapah yang mengalir dari jiwa-jiwa yang kering, yang butuh begitu banyak telaga atau ribuan waduk untuk mengenyangkan dahaga mereka. Namun dunia belum juga tertidur.
Mimpi-mimpi terus dipilin menjadi benang lantas berubah menjadi baju. Mereka pakai bagai zirah. Menutupi demi melindungi, namun sejatinya cuma mengikat, menjerat, mematikan bebas jiwa yang sesungguhnya menari tanpa sayap di langit yang jauh dari angan. Melebihi batas impian.