Selasa 25 September 2007
Baru kali ini aku begitu kesel dengan yang namanya abang leting. Jangan mentang-mentang abang leting lantas bisa seenaknya saja menggenjet adik leting. JANGAN SEENAKNYA!
Kebetulan ini berhubungan dengan jadwal kuliah, jika di luar masalah kuliah aku pribadi sih fine-fine saja, namun jika harus berhadapan dengan masalah kuliah, apalagi kalau aku benar-benar sudah ingin serius kuliah, apalagi aku ingin cepat-cepat selesai merampungkan kuliahku, apalagi aku ingin cepat-cepat melamar Taman Surga-ku. Aku tidak akan menyerah.
Awalnya saat lelah menunggu Pak Asbar untuk mengajar mata kuliah Analisa Tegangan Eksperimental akhirnya setelah jam 10.00 WIB Pak Asbar tidak juga datang, kami memutuskan untuk pulang karena jam 10.00 WIB Pak Asbar akan mengajar mata kuliah Sistem Pemipaan. Saat di jalan aku bertemu dengan abang leting yang pada lusa dulunya aku melihat dia membawa buku Teknik Otomotif jadi aku berasumsi bahwa dia juga mengambil mata kuliah Teknik Otomotif.
”Abang ada ambil teknik otomotif juga ?” Tanyaku baik-baik.
”Iyah, hari ini. Jam 08.00”
”Lho, kan bukannya hari kamis jam 16.30 ?” Tanyaku lagi.
”Owh, udah diganti soalnya terlalu sore.”
Langsung saja sontak aku kaget, soalnya jadwalnya beradu dengan mata kuliah Analisa Tegangan Eksperimental. Akhirnya aku berinisiatif untuk bertemu dengan Pak Sabri yang mengajar mata kuliah Teknik Otomotif.
”Pak, maaf… Baiquni kalau hari Selasa jam 08.00 ga bisa masuk. Bentrok dengan Analisa Tegangan Eksperimental Pak Asbar. Di jadwal yang asli kan jadwal saya tidak bentrok.” kataku begitu bertemu dengan Pak Sabri.
”Owh, Bapak ga tau… soalnya yang menghubungi Bapak itu abang leting kamu. Coba kamu tanya mereka.”
”Jadi gimana Pak ?” tanyaku lagi.
”Wah, ini mata kuliah bidang. Sama-sama penting.” Jelas Pak Sabri.
”Jadi saya tanya dengan abang leting ya Pak, atur jadwal ulang?” Aku mencoba mengambil kesimpulan sendiri. ”Makasih ya Pak.”
Akhirnya aku bertemu juga dengan abang letingku itu. Dia yang menjadi puncak kekesalanku.
”Bang, jadwal yang hari Selasa jam 08.00 ga bisa bang. Saya bentrok dengan Pak Asbar. Jadi minggu depan masuknya sama, cuma nanti kita bahas lagi jadwal yang lain bang.”
”Lho, tapi jadwal kami semua sudah penuh.” Katanya, ”yaudah kalau kamu cuma mementingkan dirimu sendiri.”
Kontan aku kaget, ingin marah. Yang salah itu saya atau kamu? Jadwal udah pas kok malah diubah-ubah. Setelah saya melihat jadwal malah dari semester 1-7 pada hari dan jam yang sama, cuma jadwal kami yang ada. Kok jadi saya yang salah?
Ga tau kenapa, aku memang tipical orang yang suka memendam kemarahan, namun entah kenapa aku benar-benar mau marah. Ingin rasanya kumaki abang leting itu, seenaknya saja menginjak-injak hak orang. Apa mentang-mentang dia senior lantas dia bebas berbuat seperti itu?
Kan sudah ada jadwal, kalau memang begitu ya sudah konsekuensinya donk. Mau kuliah pagi atau sore, ya terserah.
Jadi pengen berantem… dah berpuluh tahun ga berantem. Huff…
Sabar-sabar….