Perasaan Yang Aneh

Aku mendaftarkan diri untuk berlangganan tulisan-tulisannya. Tentang hidupnya, semangatnya, dan apa-apa yang hendak digapainya. Aku dan dia sangat berbeda. Aku adalah sederhana. Aku mungkin bisa dibilang tidak punya mimpi. Aku cuma ingin hidup sebagai manusia apa adanya.

Sikap hidupku ini aku tidak tahu mengapa? Tetapi aku rasa mungkin karena aku menikmati kisah-kisah tentang Budha.

Beberapa hari ini aku tidak buka internet. Terlalu sibuk jalan ke sana-sini membuat aku terlalu capek bahkan untuk sekedar menghidupkan laptop dan browsing mencari apa-apa yang menarik untuk dicari. Jadi, tadi begitu membuka email, aku menemukan notifikasi sebuah tulisan.

Perasaan yang aneh. Jantungku berdebar kencang. Kakiku semerta menjadi dingin. Aku gemetaran.

Lepas setelah keputusan besar, aku menemukan sesuatu yang agak janggal pada diriku. Biasanya, melihat tulisan-tulisannya tidak berarti apa-apa bagiku, namun sekarang semuanya berubah. Melihat tulisan-tulisannya membuat aku sesak, bukan karena tulisannya namun lebih kepada nama penulis itu sendiri.

Aku tidak tahu mengapa. Dulu tidak ada perasaan seperti ini. Sesak ini membuat aku capek. Sangat capek.

Debar jantungku menjadi tidak beraturan, napasku sepenggal-sepenggal, dan kakiku membeku dingin. Aku bingung, mengapa sekarang keadaanku begini?

Aku seperti ketakutan. Apakah aku sedang mengidap suatu trauma yang tidak dapat kujelaskan? Ataukah ini efek kesedihan mendalam yang kemudian membuat alam bawah sadarku memberikan arahan bahwa aku akan bergetar jika mendapatkan nama, dan agar tetap nyaman maka aku harus menghindari nama. Namun, hatiku seperti berontak: hatiku selalu menyebut nama dan nama, membuat aku terarsir dalam himpunan rindu.

Perasaan yang aneh. Apa benar aku terlalu takut kehilangan dia? Apa benar aku trauma? Apa benar ini akibat kesedihan yang mendalam? Bukankah ini sudah menjadi takdirku, telah tertulis 50 ribu tahun bahwa sebelum bumi digelar.

Apa yang harus aku takutkan? Bukankah aku telah berikrar, bahwa aku ridha dengan segala keputusan Tuhanku.

Tuhan, aku tidak mengerti perasaan apa yang menjangkiti hatiku. Sebuah perasaan yang aneh.