Beberapa hari yang lalu, aku sangat bahagia. Aku mendapatkan kartu pos dari surga, pengirimnya adalah seorang bidadari surga.
Memang, sudah beberapa hari sebelum kartu pos tersebut sampai di tanganku, dia sudah ngomong akan mengirimkan sebuah kartu pos dari sebuah pulau yang indah. Dan beberapa hari sebelumnya, aku sudah bertanya kepada orang depot, apakah ada kiriman sebuah kartu pos untukku?
Hari-hari ketika aku menunggu kartu pos itu tiba seperti sebuah penantian panjang. Penantian dengan harapan cemas, juga bahagia. Sampaikah kartu posnya? Apakah benar dia akan mengirimnya? Apakah ini mimpi?
Dan ketika aku mendapatkan sms dari orang depot bahwa sebuah kartu pos mendarat ke alamat rumahku, aku berloncat-loncat. Aku sangat bahagia. Sangking bahagianya, No. 34 aku kabari tentang rasa bahagia itu, dan si Pandi temanku aku ajak traktir makan-makan.
Ternyata, terlalu bahagia juga bisa berarti foya-foya, atau juga siap-siaplah engkau bolong itu kantung celana.
Aku tidak tahu mengapa? Entah mengapa aku sekarang menjadi begitu bahagia. Kartu pos itu pun aku laminating, agar tidak robek, atau berkerut, atau rusak.
Sebenarnya bukan kartu pos itu yang membuatku bahagia, namun nama di balik kartu pos tersebut. Sebuah nama yang membuatku bisa demam, dan nama yang membuatku menangis. Sebuah nama yang membuatku bertanya-tanya: apakah aku salah?
Dari kartu pos itu aku melihat tulisan tangannya. Senang sekali rasanya bisa melihat tulisan tangannya. Aneh! Ini benar-benar aneh. Dan aku bingung dengan sejuta keanehan ini.
Ketika aku menulis tulisan ini. Hatiku sedang berdebar. Aku gemetaran.