Ego

Menggelitik. Hari ini aku mulai belajar memperhatikan egoku sebagai bukan bagian dari diriku. Aku menempatkannya di pelosok yang berbeda, dan aku memperhatikannya.

Gila. Begitu banyak keinginan yang ingin dicapai oleh egoisme tersebut. Tak cukup satu dia akan meminta yang lain, dan begitu tak terpenuhi sepenuh amarah menjalar. Dulu, amarah-amarah itu ku pendam. Sekarang, amarah-amarah itu ku pelajari, ku runut dimana letak keegoannya dan kemudian ku ulur hingga reda dia.

Ego itu terus bergolak. Kata guru-guru zaman, “biarkan ego itu mengalir, jangan dibebankan dan jangan pula ditahan, biarkan dia menikmati keegoisannya hingga segalanya menjadi begitu melelahkan dan selepas ego lelah maka jiwa yang memegang peranan. Tugasmu adalah memperhatikan.

Ada beberapa hal yang ego ilusikan pada kita; ketakutan, nilai, rasa, cinta, kebahagiaan, dll. Namun yang diilusikan adalah bagian terendah dari kadar-kadar. Ego memberikan alasan untuk setiap kebahagiaan, dengan memberikan nilai-nilai, rasa, atau ketakutan.

Baca Selengkapnya