Ngajar Linux

Miss komunikasi. Begitulah kejadian sore tadi, aku menunggu peserta pelatihan, peserta menungguku. Kami saling berhadap-hadapan, tapi tidak ada yang saling nyapa. Lebih 30 menit membuang waktu.

Akhirnya seseorang dari mereka memberanikan diri bertanya, “Abang yang namanya Baiquni?

Iya,” jawabku. “Peserta pelatihan ya?

Sebenarnya, pemateri aslinya itu bang Farhan. Dia yang mengajar anak-anak Universitas Serambi Mekah, Banda Aceh itu linux. Sedangkan aku diformat sebagai asisten pemateri saja. Tugasku gampang, cuma melihat-melihat kalo mereka ada kesusahan, nanti tak bantuin.

Pesertanya tidak banyak. 7 Lelaki, dan 3 wanita datang belakangan.

Ceweknya ternyata cakep-cakep juga. Kalau cowoknya, bisa dipastikan cuma aku sendiri yang ganteng. Yang lain mah kalau tidak standar ya di bawah standar (narsis kumat keparat).

Aku pun bingung mau ngajar apa. Tetapi bang Farhan sudah memberitahukan bahwa materi yang diajarkan adalah membuat live usb linux. Yang ngajar materi itu bang Zahrul, sedangkan aku di belakang memberikan materi cara bakar ISO ke dalam CD.

Salah seorang peserta mengeluh, Live CD dia tidak mau jalan. Waktu aku tes ternyata benar, CD dia tidak mau booting. Aku menduga dia melakukan aksi copy-paste antar CD, tanpa membuat copy CD-to-CD. Soalnya, waktu kuberikan ISO Ubuntu 10.04 Beta, dia malah membakarnya ke dalam DVD, pantas saja Nero bajakan ogah buat bakar.

Sekitar pukul 18:00 WIB kami pun selesai. Namun pelatihan jauh dari sempurna, karena infokus ternyata TIDAK bisa digunakan. Ada seh infokus, tetapi kabel VGA-nya tidak ada.

Satu kekecewaan mendasar adalah aku tidak sempat menanyakan nama-nama mereka. Padahal ada cewek cakep yang sedari awal nanya-nanya sama aku gitu. Huehehehe, boljug tuh buat dijadiin Te-Te-eM. Mana masih muda lagi, cocok dah ama aku yang juga masih sangat muda namun dewasa ini.

Buat fans-fansku, jangan cemburu ya.