Saya Mencintai Anda

Saya kaget saat membaca tulisan baru yang ada di wordpressnya. Tentang perasaan tertekan, dan lega yang telah pupus hilang. Padahal, baru semalam saya menemukan kembali rasa bahagia itu bersamanya namun mengapa sontak bahagia itu hilang.

Saat membaca tulisannya, saya merasa bertanggung jawab atas apa yang saya tulis sebelumnya, tentang “Ketakutan Manusia”. Di sana saya mengambil sampel seorang wanita yang dilanda duga dan keraguan apakah melanjutkan hubungan dengan seorang lelaki atau tidak. Mungkin pada alinea lelaki paling tidak suka didiamkan, dia merasa bahwa dialah aktor tunggal itu.

Saat membaca tulisannya, saya bergetar. Seperti ada sedikit kerikil di dalam dada ini, rasanya agak-agak sakit, dan air mata pun tumpah. Lab sedang sepi, cuma ada saya seorang sehingga saya tidak perlu malu untuk menangis sepuasnya.

Lagi-lagi, saya menyakiti dirinya. Memohon maaf, lantas kembali menyakiti.

Baca Selengkapnya