Selamat Tinggal

Karena kita bukan Tuhan, maka tidak ada yang abadi. Setiap perjumpaan selalu memiliki perpisahan.

Selamat Tinggal
sumber: http://cahayasalaf.wordpress.com/
Kini telah sampai kita pada saat perpisahan. Mungkin — jika umur panjang — kita akan berjumpa kembali di tahun depan. Engkau, wahai bulan yang mulia, ini adalah saat perpisahan. Setelah sebulan bersamamu kami ditempa, bulan berikutnya adalah saat menjabarkan apa yang telah kami pelajari bersamamu selama ini. Mampukah kami berjalan dengan amalan di punggung, atau lebih buruk lagi: dosa yang menggunung.

Di antara dahaga dan rasa lapar, engkau mengajarkan tentang kesabaran. Engkau haramkan bagi kami apa yang halal sebelumnya untuk kami sentuh pada siang hari. Engkau katakan, itu demi kami menjadi lebih bertakwa daripada sebelumnya.

Pertanyaannya: sudahkah kami menjadi lebih bertakwa?

Baca Selengkapnya

Aku Tidak Akan Mengganggumu Lagi

2 Mei 2011. Aku harus mencatat tanggal ini. Bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional, aku pun telah membuat janji pada diriku sendiri: AKU TIDAK AKAN MENGGANGGUNYA LAGI.

Kisah selengkapnya, biarlah livejournal-ku yang berkisah. Biarlah aku dan orang-orang terdekatku yang membaca, bahwa mungkin seseorang memang tak pernah ingin diganggu lagi olehku. Mungkin aku telah menjadi sangat mengganggu dirinya.

Seharusnya, kata-kata perpisahan bukanlah menjadi bagian poin dari sesuatu yang bisa dicandakan. Karena ada banyak kesedihan dalam sebuah perpisahan. Dan ketika seseorang mulai menganggap aku begitu mengganggu, maka akan akan mencoba tulus meninggalkannya. Aku tidak pernah ingin menyakiti siapa pun walau pun terkadang, aku yang paling banyak menyakiti orang lain.

Aku tidak akan mengganggumu lagi. Aku berjanji. Karena aku mencintai kamu.