Aku lihat perempuan-perempuan, lelaki-lelaki. Mereka manusia atau hewan? Jika hewan, marilah kusebut mereka betina-betina dan pejantan-pejantan.
Engkau lihat. Perempuan-perempuan yang engkau kata adalah pembaharu, mereka dengan ide-ide kesetaraan. Mereka tak lebih daripada pembodohan. Mereka cuma pesolek. Mereka lacurkan wanita kembali kepada kebiadaban hewani. Mereka solek wanita-wanita lantas pria pun berdecak kemudian apa yang terjadi: pria tidak lagi menilai wanita dari kewanitaan selain daripada kecantikan. Tak ada lagi harga bagi ide-ide segar yang dipanggang dari otak-otak wanita. Wanita menjadi betina.
Dan untuk lelaki. Engkau agungkan lelaki dari otot-otot mereka. Engkau bawa lagi lelaki jauh ke dasar jurang hewani, ketika lelaki cuma menjadi pekerja. Lelaki sejati dinilai dari seberapa tangguh otot-otot mereka. Engkau sadari itu. Kau juga hewan.