Berbaik-baiklah kamu terhadap umat manusia, walau kebanyakan dari mereka bukanlah makhluk yang baik. Bersikap lemah-lembutlah kamu dan tahanlah amarahmu kepada mereka walau terlalu banyak dari mereka yang membuatmu ingin menengadah tangan ke langit meminta bencana segera ditimpakan. Maka bersabarlah.
Mari kita mengevaluasi diri, setelah Ramadhan singkat yang kita lalui, status sebagai apakah yang kita sandang? Sang pemenang atau sang pecundang.
Apakah setelah Ramadhan ini kita lebih bersikap hati-hati? Apakah kita telah mampu melatih emosi kita? Apakah kita masih seperti yang dulu atau lebih buruk lagi!
Coba telusuri jalan ke belakang yang telah kita lalui. Adakah di sana kerikil yang masih berserak yang belum kita bersihkan? Coba hisab diri kita. Apakah masih ada orang-orang yang kita sakiti hatinya baik di sengaja ataupun tidak. Bagaimana dengan teman-teman, adakah teman yang kita tinggalkan karena kekurang senangan kita terhadap mereka?
Ulurkanlah tangan itu, tak perlu malu atau takut. Sungguh, silaturrahmi itu lebih baik jika kamu mengetahuinya.
Tebarkan salam dan senyum, insya Allah tersimpan kedamaian dan ketentraman diantara keduanya itu. Dan berbaik-baiklah kamu kepada saudaramu karena sesungguhnya Allah sangat mencintai persaudaraan yang kuat.
Jangan pernah ragu untuk meminta maaf. Jangan pernah merasa lebih tinggi untuk memaafkan dan jangan pernah merasa hina saat meminta maaf, sesungguhnya telah diciptakan manusia selalu dalam keadaan keluh-kesah dan khilaf.
Berjalanlah di muka bumi ini dalam keadaan tertunduk dan tidak sombong, sesungguhnya Allah sangat membenci sikap sombong diantara umat-Nya.
Maafkanlah, maafkanlah, maafkanlah…
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H
MOHON MAAF LAHIR BATIN