Bahagia itu bisa berarti apa saja. Bahkan menurut salah seorang teman, termasuk mengetahui bahwa kita baru saja terluka.
Ketika engkau menangis. Air matamu adalah hadiah dari Tuhan. Karenanya berbahagialah karena hidup adalah perayaan.
Ketika kita pertama sekali berteriak di muka bumi ini, kita bergembira, kita bersorak, kita menangis sangking bahagianya. Tuhan telah memberikan awal hadiahnya kepada kita, yaitu kehidupan.
Tuhan menitipkan kita ke dalam perut seorang ibu yang begitu asih. Dia yang mengandung kita, bertahan dengan segala kelemahan dan keletihannya, demi kita. Kadang kita bertanya, mengapa harus kepada seorang wanita kita dititipkan? Mengapa tidak kepada seorang lelaki yang nan perkasa?
Karena kita adalah hadiah bagi dunia, dia memberikan kita melalui tangan yang paling lembut diantara dua kelamin. Kepada seorang wanita. Kepada seorang ibu.
Hidup adalah perayaan. Maka rayakanlah. Tidak dengan urat tangismu engkau merayakan. Bergembiralah. Semua yang telah kita lalui adalah hadiah dari Tuhan. Termasuk setiap tetes-tetes air mata yang engkau tumpahkan.
Ketika kita telah begitu jauh dari Tuhan. Tuhan memberikan kita kesedihan. Agar kita menjadi dekat dengannya. Engkau tahu mengapa? Karena saat itu, tanpa engkau sadari, Tuhan membelai rambutmu dengan lembut seperti seorang ibu membelai anak-anaknya. Penuh cinta. Melalui air matamu Dia membelai.
Ketika engkau terlalu banyak menangis. Tuhan mendatangkan kebahagiaan. Dia buka wajahmu dengan canda dan tawa. Dan engkau bahagia. Tuhan pun ketika itu berbahagia, Dia tertawa bersama dirimu. Hingga ketika engkau terlalu banyak tertawa, dan mulai melupakan Dia yang memberikanmu tawa. Saat itu Tuhan masih tetap mencintaimu.
Bahkan saat engkau mulai melukai Tuhan. Dia tetap membelaimu dengan lembut. Dia utus nabi-nabi untuk memberimu peringatan. Dia titip kata kepada para nabi, agar berlemah-lembut kepadamu dan tidak mendikte. Karena Dia begitu mencintaimu. Tidak ingin engkau terluka.
Ketika Dia menurunkan bencana. Sebagian dari mereka yang Dia cintai dia matikan. Agar tidak terlalu sakit apa yang mereka rasakan setelah berjuta kehilangan. Agar tidak ada air mata berkesudahan. Dan kepada mereka yang Dia hidupkan, dia titipkan harapan ke depan. Karena apa? Karena Dia mencintaimu dengan berkesungguhan.
Coba tanya pada dirimu. Apa yang tidak Tuhan berikan? Bukankah dia telah mencukupkan udara agar engkau tidak sesak. Bukankah dia telah menegakkan tulang-tulangmu agar engkau mampu berjalan. Dan terutama, dia memberikanmu hati agar engkau mampu mencintai.
Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?
Wahai teman. Jangan bersedih. Rayakanlah kehidupan ini. Berbincang-bincanglah dengan memperbanyak menyebut nama Tuhan. Sungguh, hidup ini adalah perayaan.