“Pernah bahagia?” Tanyaku suatu kali kepada seorang teman.
Dia tersenyum — entahlah — aku tidak tahu. Kami cuma bertukar kata melalui komunikasi udara. Dan aku menduga, dia tersenyum saat katakan, “Pernah. Aku pernah bahagia.”
Kemudian aku melanjutkan, “Nikmati kebahagian itu. Belum tentu besok masih akan berlangsung.”
Manusia, hidup, dalam dua periode yang terus berulang dan akan terus demikian: kesedihan dan kebahagian. Entah kapan, tidak ada manusia yang mampu menduga bilamana kesedihan atau kebahagiaan yang akan datang. Aku pun demikian.
Maka teman, rekamlah olehmu semua kebahagiaan yang pernah terjadi kepadamu. Seperti sebuah tape perekam, putarkan kembali semua bahagia yang terjadi saat sedihmu tiba. Ada satu hal yang harus engkau ingat, bagaimanapun kesedihan menderamu, ada kebahagiaan yang akan datang menanti. Engkau cuma perlu meraih atau menanti.