Learn From The Experts: Marketing Online with Anne Ahira

Anne Ahira
Anne Ahira. Tadi siang, dari pukul 13.00 sampai 17.30, di Gedung AAC Dayan Dawood, Beswan (Beasiswa Djarum Plus) mempersembahkan sebuah seminar yang luar biasa sekali bertajuk Learn From The Experts: Marketing Online with Anne Ahira. Sebelumnya sekitar dua minggu yang lalu aku melihat sebuah invite events tentang acara ini di halaman facebookku. Melihat nama Anne Ahira, aku langsung setuju untuk mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir.

Dari janji pukul 13.15 WIB mulai acara dengan skema waktu pendaftaran ulang mulai dari pukul 12.00 WIB s.d 13.00 WIB, ternyata acara molor mulainya pukul 14.00 WIB. Sesudah itu, setelah kata sambutan oleh Pembantu Rektor, juga ada sesi presentasi perkenalan apa itu Beasiswa Djarum Plus atau yang sering dikenal dengan nama Beswan. Beasiswa yang cuma diberikan kepada mereka dengan umur di bawah 21 tahun, sudah menyelesaikan semester 4 dan memasuki semester 5, ber-IPK 3.0 ke atas. Dari segudang syarat tersebut, aku jelas tidak layak lagi untuk mengambil beasiswa ini.

Beswan sendiri menarik, karena kita tidak cuma menerima beasiswa Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) per bulan, tetapi juga ada muatan lain. Para anggota Beswan dididik dalam hal skill, mental, dan lain sebagainya. Sama seperti semua iklan, apa yang disampaikan dalam acara tersebut sangat menarik untuk di apply. Tetapi bagi saya tetap saja tidak menarik, karena itu bukan lagi jatah saya.

Praktis. Anne Ahira baru mulai berbicara pada pukul 15.00 WIB lewat. Renyah. Tidak ada kesan bahwa yang berdiri di depan adalah seseorang yang berpenghasilan $5.000 per hari atau milyaran per bulan. Segala hal langsung cair dengan joke-joke segar yang disuguhkan oleh Anne.

Sebenarnya, aku datang ke sana selain ingin melihat langsung bagaimana sosok TOP INTERNET MARKETER INDONESIA itu, juga ingin menimba ilmu tentang teknik membobol uang dari internet affiliasi. Tetapi di acara seminar di atas, yang lebih ditekankan sepertinya motivasi. Hanya sedikit jalan, kecuali beberapa hal yang umum bagaimana menentukan target pasar yang ingin kita masuki.

Tetapi ada pelajaran baru di sana: The Money Is In The Community, The Money Is In The List.

Anne menceritakan bagaimana Google, Yahoo, Facebook, dan Youtube memiliki satu persamaan persepsi darimana mereka mengeruk uang dari internet. Yaitu, dari komunitas. Mereka yang telah memperoleh komunitas, akan sangat mudah memasarkan atau mengiklankan apa yang mereka mau.

Jadi, alih-alih langsung menjual produk ke pasar, Anne memberikan satu trik bahwa yang perlu di bangun di awal adalah komunitas. Dan kunci bagi suksesnya marketing kita adalah “memberi, memberi, memberi, dan memberi”. Dia juga memperagakan bagaimana dengan sebuah website bernama Asian Brain Newsletter Anne berhasil membangun jaringan hingga lebih dari 500 ribu pengguna. Bayangkan jika dari 500 ribu pengguna itu Anne berjualan 1 kaos komunitas dengan keuntungan per kaos adalah 30 ribu rupiah. Dan bayangkan jika cuma sekitar 3% saja dari komunitas itu yang tertarik. Tiga persen dari 500.000 adalah sekitar 15.000 orang.

Seperti yang saya ceritakan di awal, Anne lebih menekankan kepada motivasi. Dia mengajarkan bahwa mimpi itu bukan mustahil. Bangun mimpi dari sekarang, dan semesta akan ikut membantu kita mewujudkan apa yang kita inginkan.

Kata terakhir dari saya: IMPOSIBLE IS NOTHING.