Saban hari, aku lebih cenderung memeriksa, apakah hari ini ada yang klik iklan di Google AdSense daripada memeriksa apakah ada yang membaca blogku atau malah memberikan komentar?
Dulu, aku paling suka saat orang-orang datang ke blogku lantas memberikan komentar. Sekarang, rasa itu masih ada walau mulai meredup padam. Sekarang, aku lebih suka melihat, apakah ada yang mengklik iklan? Sehingga aku bisa mendapatkan penghasilan dari 600 tulisan yang ada di blog ini?
Aku merasa, ruh yang dulu ada padaku mulai menghilang. Aku memang seorang pemalas, yang menjadikan mood cuma sebagai alasan sebuah produktivitas. Seharusnya, seorang idealis mampu menciptakan moodnya sendiri untuk menulis. Dan aku, ternyata, hanyalah seorang: pemalas dan juga gagal. Aku tidak akan membantah hal tersebut.