Apatisme

Manusia Apatis

Aku sedang duduk di depan kantin Salman. Seorang nenek bongkok sedang tertatih berjalan. Dengan memelas dan lirih dia mendatangi seorang demi seorang, tidak mengemis melainkan menjajakan jualan yang ada di kreseknya. Tetapi, setiap orang yang didatanginya cuma menggeleng. Abai dengan apa yang terjadi. Atau, seperti aku, pura-pura untuk tidak peduli.

Orang-orang menjadi apatis. Dan aku tidak mengerti darimana sumber segala sikap ketidakacuhan mereka itu. Sama seperti aku tidak mengerti diriku sendiri. Padahal, wajah-wajah yang aku lihat di sini, adalah wajah penuh kesalehan. Wajah yang seumpama purnama di malam gelap tanpa bintang. Dan perempuan-perempuan pun, mereka adalah bentuk keindahan. Hanya saja…

Nenek yang berjalan tertatih itu sudah menghilang. Tidak lagi aku melihat bayangannya, tidak pula harum seluruh porinya. Bahkan tidak ada bayangan apapun yang melekat di ingatan semua orang. Menghilang sempurna.

Baca Selengkapnya

When Everyone Just Thinking About Their Selves

When everyone just thinking about their selves.
Ketika semua orang hanya berpikir tentang diri mereka sendiri.

Begitulah watak dasar manusia yang kutemukan dikebanyakan hati manusia. Dan mereka jarang sekali berpikir tentang sekeliling mereka terkecuali jika itu memiliki arti bagi mereka atau manfaat. Jarang sekali dewasa ini seseorang melakukan sesuatu dengan ketulusan.

Aku berharap, argumenku kali ini salah besar. Aku harap…

Baru-baru ini aku melihat Palestine, betapa bahkan sesama mereka saling tidak kompak padahal mereka menghadapi musuh yang sama: Yahudi.

Baca Selengkapnya