Jujur, aku tidak tahu siapa penemu emailgram perak. Namun, jika dia seorang Islam kemungkinan besar dia akan masuk surga karena jasanya tersebut. Mengapa? Karena hampir setiap kita diberi keuntungan atas temuannya tersebut. Hampir setiap hari kita tidak lepas dari bercermin, dan emailgram perak berperan penting dalam proses tersebut. Emailgram perak adalah pelapis pada kaca sehingga kita mampu bercermin dengan sempurna.
Kadang aku sering mendengar orang-orang berkata berkaca diri. Artinya, setiap orang harus mengevaluasi apa yang terjadi pada dirinya agar menjadi lebih baik. Sayangnya, sering kali kita mampu mengevaluasi diri namun tidak juga menjadi lebih baik. Aku, contohnya. Aku kadang tahu di mana letak salahku namun agar berlaku kebaikan dari apa-apa yang aku tahu itu salah, aku belum lagi mampu.
Bercermin tidak harus melalui diri sendiri. Capek! Ada cara yang lebih mudah untuk menilai diri kita seobyektif mungkin. Caranya adalah dengan menjadikan orang-orang lain sebagai cermin kita. Cermin yang paling bagus adalah musuh kita, mengapa? Karena dengan egonya dia menilai kita secara “jujur”.