Selain menggunakan IP 203.230.201.34 ternyata si pengecut itu juga menggunakan IP 222.124.254.4 yang notabene IP milik Astinet Telkom.
Saya mencoba mencari kira-kira IP tersebut dimiliki oleh instansi mana. Sebuah surat sudah saya layangkan ke abuse@telkom.net.id namun hingga saat ini belum ada tanggapan sama sekali. Sharing dengan teman saya fl3xu5 ternyata kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia memang demikian. Mereka malas menanggapi abuse dari pihak personal kecuali dari perusahaan-perusahaan besar seperti Direct-i.
Namun, karena saya tidak memiliki teman dari pihak Telkom, saya tidak tahu harus melayangkan pertanyaan kemana mengenai masalah ini. Mungkin terlihat sepele, namun jika didelik hukum bisa terkena pasal subversif, mencaci-maki orang lain, fitnah, dan penghinaan.
Beberapa orang menyarankan untuk tembak ip atau DDoS, namun karena saya bukan orang yang bergerak dibidang begituan dan tidak mengerti serta tidak tahu-menahu masalah yang demikian, maka penyelesaian dengan cara demikian tidak saya lakukan. Wong saya cuma orang katrok…
Dari hasil trace komentar di database dengan menggunakan PhpMyAdmin, ternyata dulu sekali pernah ada orang yang sama yang menggunakan IP 222.124.254.4 namun saya rasa bukan dia pelakunya. Karena orang tersebut adalah orang tua dan salah satu orang pentinglah. Masa orang sekelas beliau berani melakukan hal-hal memalukan dan tidak berpendidikan seperti si Baiquni (palsu) lakukan.
Ah, ya sudahlah…
Bosen juga berurusan dengan pihak-pihak pengecut yang tidak berani menampilkan siapa dirinya.