Sujud

Menatap Ke Dalam

Mungkin aku adalah manusia paling buruk yang pernah hadir di dunia ini. Tentang langkah yang semakin hari semakin pengkor, tertatih menyusuri seluruh duri dan kerikil yang tersebar. Belum lagi tentang lumpur yang melekat dan menjadi liat, juga lumut yang melicinkan seluruh jalan. Berkali aku tergelincir. Berkali pula aku mengulang seluruh kesalahan oleh langkah yang tergesa. Aku adalah manusia yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin.

Hatta, masih saja aku mengurusi jalan orang lain. Meneriakkan mereka tentang buta yang menutupi. Membisikkan mereka tentang kerikil-kerikil yang menjelma duri.

Aku belum lagi khatam menatap ke dalam, lantas mengapa aku harus membaca yang lain. Seperti engkau membuka beberapa bab sebuah novel lantas mencampakkan dan mencari lembaran baru dari novel yang berbeda. Akhir yang kau cari tak juga ditemukan.

Pertanyaan — tentang siapa aku — terus saja mengalun tanpa henti. Pertanyaan tentang akhir yang dinantiĀ atau tentang tujuan dari semua kisah hidup ini. Sebenarnya, apa yang sedang aku cari?

Baca Selengkapnya

Memilih Kerikil Yang Terbaik

Tiba-tiba Tuhan berdirikan aku di hamparan ratusan, ribuan, jutaan, milyaran, trilyunan kerikil. Seperti padang pasir yang mahaluas, tetapi ini bukan pasir, ini adalah kerikil-kerikil.

Tuhan memintaku berjalan sesanggup yang aku bisa, tak ada paksaan, tak ada celaan. Dia hanya ingin melihat sampai batas mana kesanggupanku. Dan berapapun kesanggupanku, dia selalu tersenyum. Ini yang terkadang membuat aku jengkel, mengapa tidak pernah memarahi dan mengapa harus selalu senyum. Mungkin untuk itu, aku akan segera menemukan jawabannya.

Aku berjalan di atas kerikil-kerikil tajam. Tuhan memintaku mengambil kerikil-kerikil tersebut, memilahnya, dan menyimpan kerikil yang terbaik.

Sungguh, ada begitu banyak kerikil dalam jutaan ragam dan bentuk. Terkadang ada yang begitu indah dari luar namun rapuh dari dalam, terkadang ada yang begitu kokoh namun kusam, ada yang standar, ada yang begitu berharga.

Tuhan tidak memintaku menyimpan yang terbagus, tidak memintaku menyimpan yang terkuat, tetapi memintaku menyimpan yang terbaik. Yang terbaik menurutku.
Baca Selengkapnya