“Bunga mawar,” jawabnya.
“Tetapi jangan bunga mawar yang sudah ada di polibet, yang dijual-jual itu. Harus bunga yang belum dirawat. Kalau beli mawar yang udah jadi itu namanya merawat bukan menanam.” Lanjutnya lagi.
Aku mengangguk-angguk ketika itu. Saran itu aku catat di dalam hati.
Tadi siang, di kantin aku tanya sama Mirza, bagaimana cara menanam mawar? Soalnya aku ingin menghilangkan stressku dengan menanam mawar. Tetapi jawaban Mirza lebih aneh, kalau aku menanam mawar malah ko semakin bosan dan stress!
Mendapatkan jawaban itu aku jadi bingung. Haruskah aku menanam mawar?