Tadi pagi, kira-kira jam 3.00 WIB aku telpon Apip, dia Sang Novelis Yusaku yang pernah kuceritakan itu.
Entah kenapa, akhir-akhir ini aku suka aja menelepon si Apip. Aku biasanya nelepon dia malam-malam, hitung-hitung saling membangunkan tahajud. Hehehe…
Aku kagum pada karakter Apip, dia seseorang yang kuanggap tangguh, dan luar biasa. Walau tidak mengaku akhwat, namun amat sangat jarang ada akhwat yang memiliki karakter setangguh dia. Puasanya daud, bukan senin-kamis lagi dan saban malam insya Allah dia selalu tahajud. Gimana akhwat yang lain? Iri tidak, padahal Apip tidak ikut haloqah lho…
Yang paling menakjubkan adalah, dia bisa menjaga hati yang terkadang akhwat lain tumbang. Hingga sekarang, belum pernah tuh dia menyukai seseorang. Terkadang aku malah meledeknya “abnormal” karena prestasinya tersebut. Malu soalnya karena aku telah berulang kali patah hati… 😀