Tuhan Yang Mahabaik

Tuhan Mahabaik
sumber: jawaban.com
Andai kita, manusia, mau sebentar saja berhenti kemudian menyimak semua apa yang telah kita alami. Di sana kita menjadi sadar, Tuhan telah begitu baik kepada kita. Teramat baik. Kelewatan terkadang.

Bagaimana tidak baik coba? Saat sehasta-demi-hasta, berjengkal-jengkal, bahkan melewati depa, kita berlari jauh meninggalkanNya, namun Dia tetap mengutus seseorang untuk membawa kita kembali ke jalan yang benar.

Tidakkah kita melihat? Saat suatu negeri telah begitu rusak. Apakah Tuhan langsung menghukumi mereka?

Tidak temanku, sungguh sekali-kali tidak demikian apa yang Tuhan perbuat. Sebelum Dia membalikkan bumi-bumi, Dia terlebih dahulu mengutus para nabi dan rasul. Berbicara dari lisan yang paling suci dan sabar, tentang kehendak Tuhan yang telah mereka langgar. Berbicara dengan sebaik-baik ucapan, bahwa Tuhan teramat mencintai mereka. Hingga waktu yang telah ditentukan tiba.

Seorang pemuda mungkin berkehendak untuk melakukan dosa. Namun, Tuhan menghalang-halanginya. Mulai dari jiwa yang berontak, jantung yang berdetak lebih kencang, keringat dingin yang menyubur di badan, sampai getaran kaki melangkah untuk memperturut apa yang hendak dilakukannya. Tuhan pun mengutus angin dan hujan, menahan langkah sang pemuda yang berkehendak untuk berdosa nian. Demikianlah Dia, Tuhan kita, Tuhan yang Mahabaik itu.

Begitu pula. Saat kita telah lelah, berpenat dengan dosa. Menjadi insaf dan mencoba kembali kepadaNya, apa yang terjadi? Tuhan berlari-lari ke arah kita. Saat kita merangkak, Dia berjalan. Saat kita berjalan, Dia berlari. Kemudian memeluk kita seolah tiada ruang untuk berontak lagi, untuk melepaskan diri. Itulah sejatinya cinta.

Jika Tuhan telah menjadi begitu baik, kenapa kita tetap tidak ingin kembali kepadaNya. Padahal, Tuhan tidak pernah meminta upah untuk itu.