Tadi sore main-main ke detikinet.com, di sana ada berita bahwa Telkomsel memotong jatah quota client tanpa pemberitahuan. Bagi pengguna paket basic sepertiku, Telkomsel memotong dari jatah 2 GB per bulan menjadi hanya 500 MB. Sungguh kurang ajar !!!
Mereka melakukan justifikasi bahwa 60% total pengguna Telkomsel Flash Unlimited cuma menggunakan tak lebih dari 500 MB per bulannya. So, mereka menafikan 40% yang lainnya?
Paketnya tetap unlimited, cuma setelah habis jatah 500 MB itu maka kecepatan koneksi akan segera dihancurkan menjadi hanya 64 kbps, yang berarti jika Anda mendownload maka cepatan download hanya sekitar maksimal 8 KB/s. Sungguh tidak berprikemanusiaan.
Untuk yang tetap ingin menikmati kecepatan tinggi, Telkomsel menawarkan paket 300 MB dengan merogoh kocek Rp 100.000,- Sebuah trik jitu untuk mengambil untung dari ketidaktahuan masyarakat mengenai hak mereka.
Aneh memang, setelah berhasil merajai dunia komunikasi Indonesia dan menjadi raja seluler, bukannya memberi keringangan dan kemakmuran bagi konsumen, malah Telkomsel dengan seenaknya menyunat jatah quota bandwith user. Padahal user telah melakukan kontrak hitam-di atas putih dengan asumsi bahwa Telkomsel beritikad baik dengan isi kontraknya serta dengan yang diiklankannya.
Ditengah gencarnya Pemerintah Republik Indonesia melakukan penetrasi internet ke berbagai pelosok, Telkomsel bukannya membantu malah semakin mempersempit keinginan rakyat Indonesia mendapatkan akses internet murah berkualitas.
Apakah keuntungan Telkomsel dewasa ini tidak cukup? Apakah harus selalu menghisap darah rakyat yang kehausan akan arus informasi digital lantas mereka memanfaatkan ceruk ini dengan sebaik mungkin.
Tidak sekali ini saja Telkomsel bermain api. Dulu, ketika tarif sms yang semula Rp 99 per sms harus dinaikkan menjadi Rp 150 per sms aku masih bisa bersabar. Teman-teman yang lain mencoba beralih ke kartu AS yang memang dikhususkan untuk ceruk tersebut. Namun sekarang Telkomsel kembali berulah dengan menyunatan quota ini.
Andai ada alternatif murah berkualitas yang lain dengan kecepatan stabil seperti yang Telkomsel miliki, sudah barang tentu detik ini pula Telkomsel akan kutinggalkan.
Setelah berulah dari bulan Agustus lalu, kini kembali Telkomsel menunjukkan keganasannya. Sangat disayangkan itu dilakukan oleh operator telekomunikasi terbesar Indonesia.