Nan tak kunjung reda. Bingung. Entah bagaimana aku terus memikirkannya saban hari. Ingin berhenti sejenak dari deburan cinta ini, namun dia seperti ombak di pepantai, tak kunjung surut, tak kunjung reda.
Aku mungkin bisa tersenyum. Aku tertidur. Aku membaca. Aku tersujud, namun hatiku tak mampu dipungkiri, selalu mengarah kepadanya. Aneh nian, tak pernah kami saling bertatap wajah, namun mengapa namanya mengalir di sekujur pembuluh nadiku.
Ingatkah dia tentangku? Apakah dirinya memikirkan aku? Adakah aku di dalam satu bait kehidupannya. Aku ingin dia memikirkan aku seperti aku memikirkan dirinya. Aku ingin dia juga tak reda, seperti aku yang tak kunjung reda.