Ku berdiri, kau malah pergi tinggalkan aku
Ku mengejar, kau pun ketus perkata “Ini yang terakhir darimu”
Ku diam, kau semakin menjauh
Ku mundur, aku mati dihatimu
Malamku lebih dingin, lebih sepi
Dan rusuk memelukku erat
Namun aku masih bisa tersenyum
Karena luka yang amat sangat
Kau tahu?
Tiap doaku namamu selalu ku sebut
Terlalu takut aku
Kau menjadi mangsa buaya
Atau serigala di belantara manusia
Apakah ada yang seperti aku?
Terlalu memperhatikanmu
Bahkan sakit dan sehatmu
Pada bulan-bulan yang selalu berganti
Wahai pecinta mawar
Yang rela terluka saat ingin menyentuhnya
Wahai yang selalu menangis
Yang selalu memiliki benci dijiwa
Sempurna…
Masihkah kau mengingat tentang itu?
Atau kau lebih mengingat yang lain
Usai sudah
Terlalu cemburu
Karena eratnya cinta yang harus dikungkung
Membuatmu tak akan pernah nyaman
Puisi ini hanya sekedar kenangan
Ditulis oleh hati yang merindu
Dari seorang pria: yang kau anggap tidak dewasa