Kita Tidak Butuh Pengecut di Sini

Memaki, menghina, berteriak di balik tirai adalah tindakan seorang pengecut. Maaf kawan, kita tidak membutuhkan pengecut di sini.

Setiap kesalahan harusnya memiliki hak tanya dan hak jawab. Setiap orang boleh bertanya: “mengapa kau menjadi sedemikian menyimpang?” Dan yang ditanya pun memiliki hak jawab, alasan kenapa dia melakukannya.

Tetapi, jika makian hadir, penghinaan, apakah itu sebuah tanya? Terlebih kepada seorang pengecut yang bertanya di balik tirai, kepada siapa hendak hak jawab itu dilayangkan.

Jika engkau lelaki, jadilah pejantan. Jangan terus hidup di balik bayang.

Teman. Ini adalah dunia. Kita nyata di sini. Semua orang memiliki andil, namun kita tidak butuh pengecut di sini.

Baca Selengkapnya

Ada Orang Resek

Selain berbagai nomor hp ga jelas yang masuk ke hape ku, ternyata ada juga beberapa orang resek. Orang-orang pengecut yang tidak berani menunjukkan siapa jati dirinya. Bangsa-bangsa dengan jiwa seperti kentut.

Banyak orang kulihat berani mengkritik, ketika mereka bersembunyi. Namun ketika mereka berhadapan sisi, para pengecut merasa keok. Demikian juga si mental tempe biang resek. Biasanya, orang-orang seperti itu adalah mereka yang sudah tahu bahwa diri mereka bersalah.

Beberapa hari ini, ada saja komentar yang “anjing” banget dari orang yang mengaku bernama Baiquni. Dan selalu saja kuedit dengan tanda kurung (palsu). Selalu saja terdeteksi dengan IP yang sama, yaitu 203.130.201.34.

Baca Selengkapnya