Boleh jadi saat ini aku sedang dalam keadaan sepenuh benci. Sangat benci. Teramat benci.
Mengapa? Mungkin itu tanyamu.
Baiklah. Akan aku jawab agar engkau merasa puas. Sepuas dahagamu saat bertemu air. Akan aku jawab, maka dengarkan baik-baik olehmu. Jangan sampai aku ulang sampai telingamu menjadi tuli oleh ulanganku. Akan aku katakan dengan keras sampai engkau tidak butuh telinga untuk mendengarkan semua ucap tuturku ini.
Aku benci karena aku menjadi asing!
Aku menjadi asing di depanmu. Terasing dari pikiranmu. Aku adalah mereka yang engkau abaikan di dalam hati. Itulah mengapa aku menjadi benci. Benci terutama tentangmu, benci untuk pernah mengetahui keberadaanmu.
Mungkin ini karma. Mereka yang mencintaiku, entah setan mana, aku jadikan asing dalam kehidupanku. Dan sekarang, aku yang mencintaimu, engkau jadikan asing di dalam kehidupanmu.