Anak Ingusan

Well, hari ini aku menjadi anak ingusan. Anak ingusan dalam pengertian yang sebenarnya yaitu hidungku terus menerus mengeluarkan ingus dan mengeras. Agak aneh rasanya ketika hidungnya mengeras, aku menjadi merasa tidak mood untuk mengupil.

Tetapi ada yang aneh di sini. Ingusku tidak seperti ingus anak pada umumnya yang kental, berlendir, dan lengket. Ingusku ini cair, malah seperti air dan warnanya kuning. Jika aku menengadah ke atas dan mengesap ingus yang belum keluar itu kembali, kepalaku terasa saat pusing dan sakit. Sama seperti rasanya ketika tanpa sengaja kamu mengesap air melalui hidungmu. Parahnya lagi adalah, aku tidak mampu menghentikan ingus cair ini seperti ingus-ingus pada umumnya.

Aku baru tersadar bahwa aku beringus pagi tadi. Saat aku terbangun dengan terpaksa karena aku mengesap ingus tanpa sengaja yang membuat kepalaku seperti kemasukan alien. Saat aku bangun, ingusnya belum keluar. Baru saat aku membaca beberapa journal yang sudah aku print, tanpa kusadari ada air yang keluar dari hidungku dan menetes di lembaran-lembaran putih jurnalku. Warnanya kuning.

Baca Selengkapnya

Sedang Sakit

Aku sedang sakit. Mungkin akumulasi dari kejadian kemarin, ketika aku baru pulang dari sekret FLP Aceh di Tungkop aku menuju warnet, niatnya nostalgia. Aku berkunjung ke warnet Double Net di daerah Jambo Tape, di samping rental komik Desperado.

AC di warnet itu sangat dingin. Aku mengigil sejadi-jadinya. Ingin minta dikecilkan rasanya tidak enak, takut terlalu egois bahwa cuma aku yang merasa kedinginan dan orang lain malah kepanasan.

Langit Banda suram, bulan ini sedang musim hujan. Mungkin itu alasan kedua aku sakit.

Dari semalam, aku begitu kedinginan padahal tidak sedang di dalam ruangan ber-AC. Malah lambaian kipas angin membuatku mengigil. Mungkin memang telah jatahku sakit hari ini.

Baca Selengkapnya