Membohongi diri sendiri itu tidak mudah, terutama membohongi hati. Membohongi bahwa cinta itu telah lama mati, padahal aku masih terus mengingatnya dan belum menemukan seorang pengganti. Taman Surga…
Aku lupa, tak pernah ku menghitung hari yang berlalu. Entah berapa lama hatiku masih terus teriris, masih terus perih oleh guratan-guratan rasa sesak yang sulit untuk kuungkapkan. Oleh rasa cinta. Bidadari…
Atau aku pun bingung, mengapa aku mampu setegar ini. Tak ada yang mengajari aku berjalan dalam jalan cinta atau merangkak daripadanya. Tak seperti kecilku ketika ku terjatuh aku tak dipapah, dibiarkan aku terluka agar tegar tulang-tulangku memijak tanah dengan tegak. Tangisanku tak digubris, karena aku sedang berjalan kawan. Berjalan tegak untuk kemudian berlari. Namun tak ada yang pernah memperhatikanku menyusuri jejak-jejak patahan hati, bagaimana dahsyatnya aku ketika mencintai. Sang Putri…