Pernah memandang lukisan? Apa pendapatmu tentang lukisan.
Walau setiap orang memiliki rasa tersendiri terhadap seni, bahkan juga lukisan, namun kita memiliki satu pendapat yang sama untuk menilai lukisan: kita tidak bisa menilai sebuah lukisan hanya dengan mengandalkan satu titik.
Apa pendapat orang tentang lukisan Monalisa. Indah? Bagaimana jika kita menilai lukisan tersebut hanya pada satu titik, misalnya sebintik titik pada fokus mata lukisan tersebut. Adakah unsur keindahan?
Lukisan menjadi indah ketika semua warna bercampur menjadi satu. Entah itu garis, kurva, garis lengkung, atau apalah. Sejatinya keindahan lukisan adalah warna. Karena warna dia bermakna.
Perjalanan hidup kita adalah rangkaian titik-titik dari lukisan kehidupan. Jangan menghakimi cuma dari sejentik titik pada kehidupan seseorang, karena itu tiada merepresentasikan lukisan kehidupannya.
Semua kita telah memiliki kurator/penilai lukisan tersebut. Lukisan-lukisan dari hidup kita suatu saat akan dibeli, dengan harga surga atau neraka.
Kurator tersebut tetap ada, baik kita percaya Dia ada atau tidak, eksistensinya tetap ada. Begini. Baik engkau percaya bahwa bernapas adalah menghirup oksigen atau tidak, eksistensi oksigen tetap ada dan engkau tetap bernapas. Proses bernapas tidak membutuhkan engkau harus percaya atau tidak, sejatinya akan tetap ada. Kepercayaan atau tidak kepercayaanmu sama sekali tidak berpengaruh.
Sebuah lukisan akan menjadi indah ketika semua telah siap untuk dinikmati. Ketika awal mata kita terpejam untuk selamanya, itulah masa saat lukisan kehidupan kita telah selesai dibentuk. Di sanalah semua orang akan menilai, namun sejati penilai tetap kepada Sang Kurator tunggal. Dia Yang Esa.
Adakah diri kita ingin membuat lukisan yang buruk? Bukankah sejatinya setiap kita ingin agar lukisan hidup kita mampu membuat kita bangga. Jika demikian, mengapa selalu melukis kehidupan dengan standar-standar negatif? Mengapa terus mencoret kanvas kehidupan kita dengan seburuk-buruk titik yang akan memperburuk lukisan.
Setiap titik memiliki makna. Setiap titik tercatat dalam kanvas. Entah itu tertindih oleh titik yang lain, atau saling menyatu. Dalam kanvas, tiada yang bernama penghapus. Engkau cuma bisa membubuhkan titik lain pada titik-titik yang salah pada lukisan.
Yang harus engkau pahami, tanpa sejentik titik, lukisan hidupan tiada akan pernah ada.